Banda Aceh – Salah seorang Aktivis Pro-Demokrasi, Fakhrurrazi atau yang akrab disapa Bung Kibo, menanantang Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Muzakir Manaf atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mualem untuk membuktikan atas statementnya kemarin (Senin, 27/5/19) untuk membuat Referendum di Aceh. Selasa, 28/5/2019.
Direktur Aktivis Milenial Aceh itu menyebutkan bahwa, di saat-saat seperti ini banyak tokoh yang muncul dengan narasi serbabimbang dan penuh ragu dalam menentukan keputusan.
“Bermain aman, pada saat seperti ini memang selalu muncul tokoh yang jadi gagap, penuh dalam keragu-raguan untuk menentukan sikap bagi masa depan Aceh. Saya rasa Diksi (Sebuah perkataan yang tepat dan selarat untuk mengungkap gagasan) itu tidak berumur lama, ditengah polemik hasil pengumuman PILPRES 2019 oleh KPU kemarin, Kata Kibo pada Selasa (28 /05/19).
Ia juga meminta kepada Rakyat Aceh untuk mendukung Mualem sepenuhnya jika memang Referendum menjadi pilihan bagi Aceh.
“Karena itu adalah jalan menuju kemerdekaan Aceh, kami menyambut baik kalau memang itu menjadi komitmen mualem, sebutnya.
Lebih lanjut, Kita akan buktikan siapa sosok yang akan menyelamatkan situasi ini. Jika Referendum hanya sebagai perkataan semata itu tidak cukup, sebab Referendum bukan diksi yang tabu (Tindakan/ Pandangan) untuk dipersembahkan. Seringkali diksi tersebut terkontaminasi dengan unsur-unsur lain sehingga membuat diksi tersebut mudah expired (Kadaluarsa) atau berumur rendah. Kami menunggu tindakan dari diksi ini, persatuan akan rapuh tanpa kesejahteraan sosial.”PungkasNya.
Seperti yang sudah difiralkan oleh sejumlah media massa, Muzakir Manaf atau Mualem saat memberikan sambutannya acara peringatan Sembilan Tahun (2 Juni 2010 – 3 Juni 2019), wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan acara buka puasa bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5/2019) malam. Ketua Umum Partai Aceh (PA) itu mengatakan, “Alhamudlillah, kita melihat saat ini, Negara kita di Indonesia tak jelas soal Keadilan dan Demokrasi. Indonesia diambang kehancuran dari sisi apa saja, itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja,” kata mualem yang dikutip disalah satu media.
Mualem juga menilai. “Kita tidak dapat bayangkan lagi, persoalan bangsa Indonesia, semakin hari semakin menumpuk. Indonesia terjerat pada berbagai persoalan. Ini seperti nasib beberapa negara di Afrika. Ini perlu kita camkan, kita berharap Indonesia ini dipimpin oleh sosok yang baik. Mudah-mudahan aman dan damai semuanya,” tutup Mualem, mengakhiri sambutannya.
Dalam kesempatan itu turut hadir, Plt Gubernur Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kajati Aceh, Rektor Unsyiah Banda Aceh, Ketua Pengadilan Tinggi (masing-masing diwakili) serta para Bupati dan Walikota dari Partai Aceh, dan para anggota DPRA
Penulis : Zulkifli