SITUBONDO – Sebanyak 23 dari 26 peserta seleksi penjaringan Perangkat Desa Mlandingan Wetan Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo Jawa Timur lakukan protes terhadap panitia penyelenggara karena merasa di curangi. Selasa, (24/12).
Salah satu peserta yang gagal dalam ujian perangkat Desa Mlandingan Wetan Dendi Zidki mengungkapkan, aroma kecurangan proses seleksi perangkat Desa sudah tercium sejak sebelum dimulai ujian seleksi.
Pasalnya, siapa yang bakal lulus sudah dapat diperkirakan.
Menurutnya, kecurangan tersebut diduga bersumber dari panitia itu sendiri.
Pihaknya menganggap tiga orang yang lulus tes ujian perangkat Desa itu diduga merupakan orang Kepala Desa.
“Kasak-kusuk itu sudah menyebar di masyarakat Desa setempat. Hal itu tidak menjadi rahasia umum, bahwa yang lulus tes itu merupakan orangnya Kades”, katanya.
Lebih lanjut, kata Dendi soal yang diberikan kepada peserta pengisian perangkat desa tersebut sebanyak 30 soal dari 3 mata soal yaitu Bahasa Indonesia, Agama dan Pengetahuan Umum.
“Namun, ketiga orang itu merupakan orangnya Kepala Desa. Ketiganya bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar semua dan mendapatkan nilai sempurna padahal soal-soal tersebut sangat sulit untuk di kerjakan,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat yang ada di Desa Mlandingan Wetan H. Surinap mengatakan, pihaknya tidak setuju dengan keputusan panitia karna diduga ada kecurangan dengan penjaringan ini.
“Saya mau penjaringan ini di batalkan. Saya yakin tes penjaringan ini ada kecurangan serta ada main mata antara Kepala Desa dan panitia Penjaringan perangkat Desa Mlandingan Wetan”, ungkapnya.
Dari pantauan dilapangan, tiga kekosangan yang harus di isi oleh para peserta terpilih yakni Kaur Umum, Kaur Perencanaan, serta Kasi Pemerintahan.
Penulis : Arief Yuda
Editor : Irwan Hamsi
