CIAMIS,kontenindonesia – Kepala UPTD Perparkiran Kabupaten Ciamis, Dedi Iswandi tidak menyangkal Juru Parkir di areal Puskesmas Ciamis bolos dan istirahat di rumah lantaran khawatir tertular coronavirus dengan berjubelnya para pemudik memeriksakan diri ke Puskesmas.
Kamis (26/3/2020) diruang kerjanya, Dedi Iswandi mengatakan ia menerima laporan di sekitaran Puskesmas Ciamis terjadi kesemrawutan parkir kendaraan lalu memerintahkan bawahannya melakukan pengecekan “Hasil Laporan, Juru parkir yang bertugas disana DD ternyata pulang sekira jam 9 wib katanya takut tertular coronavirus” Ujarnya.
Tidaklah berlebihan hematnya, DD bahkan juru parkir cadangan ogah bertugas karena yang memeriksakan diri (para pemudik) itu datang dari kota zona merah diyakini telah tertular dan bisa menularkan virus covid19 ”Juru parkir rentan tertular karena berinteraksi langsung, membenahi posisi kendaraan, menerima pembayaran uang retribusi. Uang bisa jadi media penularan” ujarnya melanjutkan, dalam 2 atau 3 hari kedepan pasti ada petugas lagi disana lantaran ianya akan melakukan kordinasi dengan pihak Puskesmas.
Untuk sementara ini para Juru parkir diintruksikan memproteksi diri dengan Alat Pengaman Diri (APD) secara mandiri karena pihaknya telah berusaha memfasilitasi namun APD sulit didapatkan dan bila pun ada tentunya harganya mahal “Kita sudah will para Juru parkir dilengkapi APD dengan pensiasatan anggaran, agar mereka merasa nyaman melaksanakan tugasnya dan terlundungi” kata Dedi.
Sementara itu, target perolehan retribusi parkir di pekan kedua diberlakukan sosial distancing ujarnya pula mengalami penurunan hingga 40% dibanding sebelumnya. Namum begitu, Kepala UPTD Perparkiran berharap wabah Corona segera berakhir “Semoga wabah ini segera berakhir karena memporakporandakan sendi-sendi kehidupan, bukan hanya penghasilan retribusi parkir untuk PAD saja namun juga perekonomian dan sebagainya” harap Dedi. Ia pun menyeru agar masyarakat mentaati protokoler yang telah ditetapkan pemerintah terkait sosial distancing demi kepentingan yang lebih luas, jangan keluar rumah kecuali untuk kepentingan urgen, dan bagi perantau agar tidak mudik demi kenyamanan dan keselamatan semua.
Editor : Abraham