Proyek Kotaku Didatangi Tim Monev, Koordinator BKM/LKM Ini Enggan Berkomentar

oleh
Sejumlah orang Tim Monev berada dibelakang plang papan proyek pembangunan Galeri dan Workshop, program Kotaku 2020. di Kampung Sukaraja, RT 05/02, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Foto : Deni

TASIKMALAYA – Sejumlah orang yang tergabung dalam Tim Monitoring Evaluasi (Monev) yakni dari pihak Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Pusat, Tim Konsultan berikut perwakilan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tasikmalaya, tinjau proyek pembangunan Galeri dan Workshop, di Kampung Sukaraja, RT 05/02, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Rabu 25/11/2020.

Pembangunan satu unit Galeri dan Workshop yang hanya berukuran 10×8 meter dibagi Dula lokal bertingkat yang pengerjaannya sudah mencapai kurang lebih 70% itu, dikerjakan dengan anggaran sebesar RP. 822.000.000 dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang kini sudah memasuki tahap 2 pencairan anggarannya. Pasca berjalannya Monev tersebut, Koordinator BKM/LKM PWD Sukaraja, berinisial EN tampak sempat dicecar sejumlah pertanyaan oleh para Tim Monev terkait bestek proyek tersebut dilokasi.

Isep Juhadi, dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kementrian PUPR Pusat mengatakan, program ini untuk penunjang perekonomian masyarakat dibidang kerajinan, yakni untuk fasilitas dalam memasarkan segala produk yang dihasilkan dari dunia seni berupa kerajinan anyaman dan lain sebagainya.

“Ini untuk penunjang ekonomi masyarakat bidang kerajinan. Harapan kami agar dapat menunjang kehidupan masyarakat yang ada di sekitar Desa Sukaraja ini sesuai dengan kemauan mereka dibidang itu. Mereka akan lebih baik setelah ada program ini. Kami 3 orang dari pusat bersama 3 orang juga dari tim konsultan dalam rangka monev ke proyek ini sekaligus pendampingan terhadap masyarakat mengenai keberlangsungan kegiatan itu.” Kata Isep, saat ditanya kontenindonesia.com pasca monev dilokasi proyek tersebut.

Selain itu, salah seorang bagian konsultan Zaenur Mundoha mengungkapkan, ini sudah termen pencairan anggara yang ke 2 untuk pelaksanaan pengerjaannya, untuk syarat pencairan termen ke 2 itu, secara administrasi termen ke 1 harus clear dari pemeriksaan terlebih dulu. Kemudian monev ini untuk memastikan bahwa dana tahap 1 clear, dan dana tahap ke 2 sudah masuk dan harus dimulainya pembangunan konstruksinya.

“Artinya sudah ada pemeriksaan pada saat pencairan ke 1. Sudah, sudah sesuai bestek, iya anggaran tahap 1 sudah sesuai. Pencairan anggarannya harus tertib sekali dalam hal administrasi, kalau di termen 1 tidak clear, maka tidk akan bisa mencairkn termen ke 2 nya, karena yang membangunnya masyarakat menurut surat kelola. Kalo sebagian bangunan lama itu, itu katanya bangunan dari hibah, itu di luar kontek bnagunan program proyek kotaku ini, ukuran bangunan yang dikerjakan semuanya 10×8 meter, anggaran dan segala sesuatunya sesuai di plang papan proyek itu. Hasil pengerjaan termen ke 2 nanti akan diperiksa kembali. Itu hasil pengerjaannya sudah 70% nan lah.” Ungkap Zaenur, ditempat yang sama.

Sementara, Koordinator BKM/LKM PWD Sukaraja, EN, yang sebelumnya sempat dicecar sejumlah pertanyaan oleh para Tim Monev terkait proyek tersebut dilokasi, nampak terkesan enggan memberikan komentar terkait hasil dari pemeriksaan Tim Monev, sehingga lebih dulu meninggalkan lokasi.

“Besok ya, besok saja datang kelokasi. Maaf kang malu belum ada uang buat biaya transport nya… Program kotaku beda sama proyek desa. Maaf nanti saja yah. Silahkan ngobrol sama Pak R saja, saya sedang di rumah orang tua. Maaf yah.” Singkat EN membalas pesan singkat whatsapp terkait permintaan klarifikasi dari kontenindonesia.com pada hari yang sama.

Menanggapi jawaban EN, kontenindonesia.com pun langsung meminta klarifikasi via pesan singkat whatsapp dari R. Namun sayang, dengan berbalik melalui saluran telepon whatsapp, R malah meminta pemberitaan terkait kedatangan Tim Monev tersebut untuk tidak di publikasikan.

“Siap om,,, sudahlah acara tadi tidak usah di beritakan, nanti rame. Kasihan kalo ada rekan-rekan yang datang ke proyeknya, kita ga ada buat ngasih roko sama bensin nya. Proyeknya ditangani via trasfer langsung ke pihak material. Ya om yah… Jangan di beritakan sajah. Nanti kalo sudah selesai main aja ya om yah. Semoga sehat ya om ya.” Ungkap R, saat berbalik menelepon menjawab permintaan klarifikasi kontenindonesia.com via pesan singkat whatsapp.

Terkait hal tersebut, Kepala Desa Sukaraja, Asep Nandang mengatakan, saya sedang di perjalanan menuju singaparna, terkait hal itu saya tidak menyaksikan. Monev sering, supaya lebih jelas silahkan ke Pak Sekdes atau bagian BKM Ibu EN, karena secara tekhnis nya saya kurang tau. Pihak konsultan sama pihak pendamping tiap hari kerja juga suka ada ke lokasi. Singkat Asep Nandang, via pesan singkat whatsapp.

 

Reporter : Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *