GARUT – Bupati Blitar, Rini Syarifah, beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, dimana kunjungannya ini diterima Bupati Garut, Rudy Gunawan, di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (27/12/2022).
Bupati Garut menyebutkan jika kunker dari Bupati Blitar ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya pihaknya telah berkunjung ke Kabupaten Blitar yang menurutnya merupakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik se-Indonesia.
“Kita kan sudah berkunjung ke sana dan ekonomi kerakyatan (di Blitar) yang didasarkan kepada dua komunitas peternakan yaitu ayam petelur dan juga dengan ikan koi. Tapi bukan itu saja, ini (Blitar)kan dataran tingginya banyak seperti Garut,” ujar Bupati Garut.
Ia mengungkapkan perputaran ekonomi di Kabupaten Blitar sangat bagus, sehingga nilai inflasinya paling bagus di Indonesia.
“Dan angka kemiskinannya pun 4% beda dengan kita, jadi di sana sudah tidak ada lagi yang ekstrem kira-kira kemiskinannya, karena (ekonomi) berputar seperti itu,” ucapnya.
Selain itu, Rudy juga menambahkan kedatangan Bupati Blitar ke Garut juga dalam rangka kerjasama pengembangan di bidang peternakan, di mana Blitar belajar terkait pengembangan domba Garut sementara Garut belajar terkait budidaya ikan Koi.
Bahkan, imbuh Rudy, pihaknya akan mengirimkan satu paket domba Garut yang berisi 10 ekor domba betina dengan 1 ekor domba jantan untuk dikembangkan di Kabupaten Blitar.
“Setelah itu kami ada lagi tambah lagi tambah lagi, ini sampai 100 ekor domba nanti, hibah dari Pemerintah Kabupaten Garut karena (domba) kita mau dikembangkan di sana, nah kami juga akan berguru mengenai (budidaya) koi nya, jadi nanti petani-petani kita akan mondoklah di Blitar untuk masalah yang berhubungan dengan (Koi),” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Blitar, Rini Syarifah, menuturkan jika daerahnya ini merupakan salah satu penghasil cabai dan telur. Bahkan khusus untuk telur, lanjut Rini, 30% telur nasional berasal dari daerahnya.
“Maka tidak salah bila Pak Bupati Garut ke Blitar untuk belajar peternak telur ya, kemudian cabai juga, termasuk inflasi, kami juga sudah mengembangkan untuk cabai ini awet, harganya naik supaya bisa terus untuk berproduksi untuk kebutuhan nasional,” tuturnya.
Ia mengungkapkan saat ini pihaknya akan mencoba belajar mengembangkan domba Garut di Kabupaten Blitar, karena dirinya mendengar bahwa domba Garut termasuk domba yang mahal dan kulitnya pun memiliki kualitas ekspor.
“Kami sementara belajar dulu domba dari Pak Bupati, karena saya dengar dombanya luar biasa termasuk mahal dan bisa bertarung. Ini kesenangan milenial kita, maka untuk pemberdayaan milenial, domba ini paling menarik apalagi kulitnya sudah diekspor ke luar negeri terutama di Saudi,” tandasnya.
Penulis: Gilang