DEPOK – Polresta Depok menyatakan Sumarminah (65) nenek yang diculik dan dibunuh oleh Soleh alias Joko (32) pada 27 Desember 2016 lalu, tewas karena penyumbatan darah menuju otak. Tak itu saja dari hasil autopsi diketahui pula ada luka di bagian kepala yang disebabkan benda tumpul.
Wakil Kapolresta Depok AKBP Candra Kumara mengatakan, korban disekap dalam rumah di kawasan Bogor, dan di dalam rumah itu mendapat perlakuan kasar. Dari hasil autopsi Sumarminah diperkirakan tewas antara 10-12 jam setelah makan terakhir dengan pelaku. Menurut Candra, pelaku mengaku sebelum membunuh korban sempat melakukan Namun antara korban dan pelaku sempat berhubungan intim.
“Satu kali berhubungan untuk ritual, pelaku mengaku itu dilakukan tanpa paksaan. Tapi ritual apa itu masih didalami. Kematian korban sendiri diduga akibat korban dipukul pakai kayu. Mengenai motifnya, karena persoalan utang,” kata Candra kepada wartawan, Jumat, 6 Januari 2017.
Candra menambahkan, kepolisian belum dapat memastikan adanya sperma atau tidak karena hasil autopsi tidak pasti apakah memang ada sperma karena kondisi korban sudah membusuk.
“Antara korban dan pelaku memang sudah saling kenal. Bahkan keduanya berjanjian akan pergi ke daerah Bogor,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sumarminah diculik pada 27 Desember 2016 lalu dan sepekan lebih disekap dalam rumah di kawasan Bogor. Saat ditemukan, kondisinya sudah tewas membusuk terbungkus karung.
Korban ditemukan di daerah Gunung Kapur Kampung Bulak RT1 RW10, Desa Leuweung Kolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Terungkapnya penemuan mayat ini setelah polisi menangkap Soleh alias Joko (32) di rumah kontrakannya.
Akibat perbuatannya pelaku dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 328, 333 dan 340 KUHP tentang penyekapan, perampasan kemerdekaan dan pembunuhan berencana dengan ancaman minimal 20 tahun penjara dan maksimal mati.***
Editor : Hens Pradhana