JAKARTA – Tri Ari Yani Puspo Arum (22), mahasiswi Universitas Esa Unggul, ditemukan tewas. Senin, 9 Januari 2017 sekitar pukul 09.00 WIB oleh temannya yang bernama Zainal Abidin. Mahasiswi semester 1 ini sempat dibawa ke RS Siloam oleh Zainal, tapi nyawanya tak terselamatkan. Tri mengalami luka tusuk dibagian leher, diduga kuat Tri menjadi korban pembunuhan.
Dari informasi yang dihimpun, ada beberapa barang milik gadis kelahiran 31 Juli 1994 ini yang hilang, diantaranya telepon seluler, dompet, dan laptop. Namun polisi belum dapat menyimpulkan Tri Arum adalah korban perampokan. Meski polisi menyebut ada sejumlah barang milik korban yang hilang.
“Ada beberapa barang korban yang hilang. Namun kami belum bisa menyimpulkan apakah korban perampokan atau bukan. Bisa saja dia dibunuh, kemudian dibuat seolah-olah dirampok,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Eko Hadi Santoso kepada wartawan di Jakarta, Senin 9 Januari 2017.
Saat ini polisi masih memeriksa sejumlah orang sebagai saksi di Polsek Kebon Jeruk. Saksi-saksi itu di antaranya Zainal Abidin, pacar korban yang pertama kali menemukan korban. Saksi lainnya adalah seorang warga negara Nigeria bernama Ezeugwu Clivert (31) tetangga kos korban.
“Korban sempat dihubungi pacarnya karena sudah siang belum datang (ke kampus). Terus pacaranya ke kosan korban dan menemukan korban sudah berlumuran darah,” jelas Eko.
Sementara itu Jayadi ketua RT tempat kos korban yang verlokasi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sempat dimintai keterangan oleh polisi. Dia juga diminta polisi mengecek lokasi pembunuhan. Jayadi mengatakan, dilokasi kejadian terdapat banyak bercak darah.
“Tadi saya disuruh menyaksikan (lokasi pembunuhan) doang,” kata Jayadi.
Hasil pantauan wartawan dilokasi Kejadian. Lantai didepan pintu kamar korban terdapat bercak darah yang sudah mengering. Darah tersebut juga berceceran di dekat pintu kamar sampingnya. Pada kusen pintu kamar pun terdapat jejak darah. Saat ini, pintu kamar sudah dipasangi garis polisi.***
Editor : Hens Pradhana