KOTA TASIKMALAYA, Konten indonesia.com|Hiruk – pikuk isu Capres – Cawapres, sebetulnya kita juga perlu menyadari bahwa bulan ini merupakan tahapan partai politik peserta Pemilu 2024 mengajukan bakal calon anggota legislatif DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, Ungkap Anjar (Emon) salah satu Aktivis dari Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis(08/06/2023).
Menurutnya, Pemilihan umum 2024 sudah mulai mendekati waktunya, beberapa calon pun mulai menebarkan keharumannya masing masing dan dengan berbagai cara. Mereka mendapatkan pembekalan dan pendidikan politik dari Partainya. Ini sebagai langkah persiapan menjelang pemilihan umum (Pemilu) legislatif 2024 mendatang. Namun indikasi gerilya money politic masih tercium oleh beberapa aktivis, Politik uang (money politic) adalah sebuah upaya mempengaruhi pilihan pemilih (voters) atau penyelenggara pemilu dengan imbalan materi atau yang lainnya. Dari pemahaman tersebut, politik uang adalah salah satu bentuk suap, Tutur Anjar atau panggilan akrabnya (Emon) seorang Aktivis dari Mangkubumi,Kota Tasikmalaya Pada Hari Kamis (08/06/2023).
Dirinya mengatakan kepada awak media Konten Indonesia.com agar secepatnya masyarakat di berikan WARNING dan edukasi yang tepat, hal tersebut agar masyarakat jauh lebih cerdas dan pintar. “Money politik sepertinya sulit untuk dilepaskan dari budaya kita, karena setiap menjelang pemilu seperti sudah menjadi tradisi di Negara ini. Berbagai cara mereka mengupayakan agar masyarakat bisa terkontaminasi dengan rayuannya, seperti dengan iming – iming piknik, memberikan sesuatu yang diinginkan masyarakat bahkan tidak heran dengan sejumlah nominal uang yang sudah di persiapkan untuk dibagikan ke masyarakat agar terayu oleh keinginan mereka menggapai nilai suara.” Ujar Emon di salah satu kafe di kawasan Mangkubumi.
“Seolah olah politik ini dijadikan oleh mereka (beberapa calon legislatif) menjadi ajang bisnis. Kita prediksikan pada saat mereka mencalonkan mengeluarkan dana cukup besar dan pada saat mereka menduduki kursi maka mereka akan sibuk dengan mengembalikan modal, maka di indikasikan pada saat nanti dia menjadi seorang Anggota Dewan Legislatif perhatian dan visi misinya pun menjadi buyar dan tidak akan terfokus pada tupoksinya sebagai wakil rakyat”. Kata Anjar.
Saya harap khususnya Masyarakat Mangkubumi – Kawalu Dapil 4 Kota Tasikmalaya agar lebih cerdas memilih seorang perwakilan rakyat, ya minimalnya masuk dalam kriteria benar – benar seorang Dewan yang profesional, seperti :
- Usahakan Putra daerah, karena Beliau akan lebih paham dalam kultur wilayah serta kekurangan dan apa yang sangat dibutuhkan oleh masyarakatnya.
- Komitmen visi dan misi terbukti dengan baik.
- Tidak bermain money politic, dan benar benar atas dasar kecintaannya pada wilayah mereka masing masing, agar aspek perekonomian bisa cepat di benahi, seperti pembenahan pengurangan angka stunting dan majunya UMKM di wilayah ini.
- Bermain politik secara sehat, tidak adanya kecurangan bahkan penekanan kepada masyarakat.
- komitmen untuk menyerap aspirasi terutama untuk persoalan lapangan pekerjaan dan pemberdayaan masyarakat.
Jadi jika kita sudah terkontaminasi dengan rayuan mereka maka efek negatifnya pun akan kita rasakan juga nantinya dan yang rugi tetap kita sebagai masyarakat. Nah itulah beberapa kriteria yang perlu masyarakat tahu, agar nantinya tidak salah pilih.
Saya mohon agar masyarakat lebih teliti dan jeli untuk memilih wakil rakyat, untuk apa kita memilih dan pada akhirnya mereka hanya mementingkan dirinya pribadi serta usahanya, sedangkan masyarakatlah yang akan menerima pahit dari janji janji manis yang tidak akan terealisasi” Pungkas Emon.
Reporter Arrie Haryadi.
Editor:Janur