Guslian Raja Slow Rock Melayu Rilis Lagu “Mawar Pengganti”

oleh
Guslian, Penyanyi Slow Rock Melayu Legendaris. (Dok. Ladofa Doredo)
Guslian, Penyanyi Slow Rock Melayu Legendaris. (Dok. Ladofa Doredo)

Kota Padang – Guslian “Raja Slow Rock Melayu” meluncurkan lagu terbaru berjudul Mawar Pengganti. Lagu tersebut dirilis oleh Guslian Management melalui label musik Ladofa Doredo pada Selasa (27/6/2023) di berbagai platform musik digital.

Guslian saat diwawancarai pada Sabtu (8/7/2023) mengatakan, lagu Mawar Pengganti sarat dengan pesan, mengajak kita agar selalu bersyukur pada setiap keadaan. Selalu ada hikmah di setiap kenyataan hidup.

“Sesuatu yang tidak kita miliki lagi, biarkanlah pergi. Pengganti mungkin yang terbaik untuk menemani, karena setia memang akan selalu diuji,” kata Guslian.

Lagu Mawar Pengganti yang dinyanyikan Guslian sekaligus merupakan karya lagunya sendiri. Mawar Pengganti seakan menjadi kisah lanjutan dari lagu Melati Yang Pergi yang telah melejitkan nama Guslian di industri musik Tanah Air sejak dirilis pada tahun 2004 yang lalu.

Guslian, Penyanyi Slow Rock Melayu Legendaris. (Dok. Ladofa Doredo)
Guslian, Penyanyi Slow Rock Melayu Legendaris. (Dok. Ladofa Doredo)

Sebelumnya Guslian jarang kelihatan merilis lagu, tapi bukan berarti vakum di industri musik, hanya karena sibuk menulis lagu dan mengarransemen musik untuk para penyanyi lainnya. Adapun para penyanyi yang telah merilis lagu dari karya lagu Guslian yaitu Arief, Vanny Vabiola, Ovhie Firsty, Riky Gusnardi, David Iztambul, Ria Romantika, Febian, Iman GM, Rika Sumalia, Aldi Viorell, Eno Viola, Nita Viorell, dan masih banyak yang lainnya.

“Industri musik digital yang tengah berkembang pesat saat ini telah memanggil jiwa saya untuk kembali merilis lagu. Musik sudah jadi penghidupan bagi saya yang harus dipertahankan. Bermacam dan beragam kisah apa saja bisa ditulis menjadi lagu yang patut untuk disimak, dihayati, dan direnungkan,” kata Guslian.

Guslian mengakui, industri musik digital pada saat ini sangat memanggil semangatnya untuk melanjutkan inspirasi-inspirasi yang harus dikemas sebaik dan serapi mungkin. Ia bersyukur dengan peralihan industri musik ke digital, dan merasa diberi waktu untuk bertahan dan semakin terpicu menulis lagu.

“Industri musik digital sangat memberi peluang dan manfaat bagi para musisi. Pengelolaan hak cipta dan distribusi musik pada era ini seperti mukjizat.,” kata Guslian.

Guslian karirnya di industri musik sejak tahun 1996. Bermula saat Guslian meluncurkan album lagu perdana bertajuk Sabuah Namo. Pada album berformat kaset pita tersebut Guslian berkolaborasi dengan Lastri.

Empat dekade sudah Guslian berkarya di industri musik Tanah Air yang telah melahirkan 9 album lagu VCD. Selain Melati Yang Pergi, beberapa judul lagu Guslian yang sangat melegenda bagi para penikmat lagu slow rock Melayu di Tanah Air hingga Malaysia, yaitu; Dalam Pasrah Yang Tak Rela, Debu di Atas Kaca, Akhir Cinta Luka, Mengulang Cinta, Lembaran Terakhir, Kuhapus Jejakmu dengan Air Mata, Walau Seribu Tahun, dan masih banyak hitsnya yang lain.

“Tetaplah menjadi bagian dari Guslian selamanya. Tanpa penggemar, Guslian tidak akan bisa bertahan sampai hari ini. Semoga saya selalu mampu mempersembahkan yang terbaik untuk seluruh teman, sahabat, dan hadai taulan Guslian dimanapun berada. Terimakasih,” kata Guslian.

Penulis : Muhammad Fadhli