Ditemukannya Seorang Pria Sudah Meninggal Di Sebuah Rumah, Polisi Lakukan Evakuasi dan Penyelidikan

oleh

TASIKMALAYA|Unit Inafis Sat Reskrim Polres Tasik Kota dan Polsek Rajapolah mendatangi lokasi penemuan mayat seorang pria tewas diduga gantung diri di sebuah rumah yang berada di Kampung Cibubuhan, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (12/7/23) siang.

Diketahui jasad pria berinisial K (35) itu ditemukan warga di rumah tak berpenghuni, usai warga mencium bau aroma tak sedap yang sangat menyengat di sekitar lokasi kejadian siang tadi.

BACA JUGA; https://www.kontenindonesia.com/hukum/polres-cianjur-ungkap-kasus-tindak-pidana-perdagangan-orang-yang-viral-di-medsos.html

Polisi yang datang ke lokasi, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut. Saat ditemukan, kondisi jasad korban terikat seutas tali di lehernya yang tergantung diatas plafon rumah kosong tersebut. 

Kapolres Tasik Kota AKBP SY Zainal Abidin melalui Kapolsek Rajapolah AKP Iwan Sujarwo membenarkan adanya seorang pria tewas dengan posisi tergantung .

“Tadi kami menerima laporan warga dan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Awalnya warga mencium bau menyengat dari dalam rumah kosong, setelah dicek terdapat jasad pria tergantung seutas tali kain di lehernya yang tergantung diatas plafon rumah kosong,” ungkapnya

Ia menjelaskan, pihaknya kemudian koordinasi dengan Unit Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, melakukan olah TKP dan evakuasi korban, kondisi jasad tubuh korban sudah membengkak yang diperkirakan sudah meninggal dunia lebih dari 3 hari. Adapun motifnya sendiri, korban melakukan gantung diri karena diduga mengalami depresi. 

“Motifnya dari keterangan pihak keluarga bahwa korban ini mengalami depresi karena terbiasa mengkonsumsi obat penenang. Mungkin pada saat itu korban telat minum obat penenang karena korban juga memiliki riwayat penyakit ODGJ,” ujarnya. 

Ditambahkan Kapolsek, informasi dari pihak Pemerintah Desa, bahwa korban ini sudah 1 tahun mengidap ODGJ, telah berupaya mengobati korban dengan membawanya ke sebuah Yayasan di Sumedang untuk menetap di sana 4 bulan. Kemudian setelah ada peningkatan kesembuhan korban akhirnya pulang.

“Dari hasil olah TKP tidak ditemukan bekas tanda kekerasan di tubuh korban. Dan atas permintaan keluarga, jasad korban segera dilakukan pemulasaraan untuk diproses  sebagaimana mestinya,” pungkasnya

 

(Jajang/Janur)