CIAMIS – Ditengarai ada berita hoax dan surat liar memicu gelombang demontrasi masyarakat Desa Panjalu, Kabupaten Ciamis di halaman Kantor Desa menyatukan suara mendukung revitalisasi Pasar Desa Panjalu. Kepala Desa, Yuyus Surya Adinegara, dan Ketua LPM Aan Gunawan menegaskan dukungan positif warga terhadap pembangunan tersebut, meskipun dihadapkan pada surat tidak jelas yang mencoba menggoyahkan langkah mereka.
Dalam wawancara dengan awak media, Yuyus Surya Adinegara menyampaikan rasa syukur atas semangat dan dukungan masyarakat terhadap berbagai pembangunan di Desa Panjalu. Meski prihatin dengan munculnya surat liar, Adinegara menekankan pentingnya dialog dan musyawarah untuk mengatasi permasalahan.
“Kami berharap agar pembangunan pasar Desa Panjalu segera terealisasi. Terkait surat yang muncul, kita harus duduk bersama untuk mencari solusi melalui musyawarah. Surat tersebut tidak memiliki kejelasan dan tampaknya ingin menjegal pembangunan, namun kami akan menetralisir situasi dan memanggil beberapa figur yang mengetahui lebih banyak.” ujar Yuyus Adinegara kepada kontenindonesia.com di ruang kerjanya usai menerima gelombang dukungan masyarakat desanya, Rabu (17/1/2024).
Lanjutnya informasi hoax, diantaranya relokasi pelaku usaha pasar yang bakal direvitalisasi dimintai berbayar, padahal untuk menempati tempat relokasi pihak Pemdes dan Investor menyiapkan free tanpa pungutan biaya sewa kecuali untuk tagihan pengelolaan sampah, keamanan, dan bayar listrik.
Kenapa surat itu liar, Adinegara menjelaskan revitalisasi pasar desa telah ditempuh dengan perencanaan serta sosialisasi, rembug musyawarah “Kemarin ini kita mengadakan musyawarah untuk menentukan berapa harga Hak Guna Usaha per los dan per kios untuk 20 tahun,” terangnya, dari pihak pelaku usaha pasar mengatakan akan rembug diantara mereka dalam kurun waktu dua hari. Kemudian jawaban muncul surat pertanggal 15 Januari 2024 yang isinya mendukung revitalisasi dan keberatan atas harga los dan kios yang ditawarkan investor.
“Surat tersebut semestinya cukup kepada desa saja, bukan liar tembusan kepada Bupati, Kapolres, Dandim. Ditembuskan kesana-kesini, ini masih dimusyawarahkan dan bisa diselesaikan di desa,” terang Adinegara, setelah ditelusuri surat tersebut dilampiri tandatangan para pelaku pasar yang tidak beli kios dan los. Ternyata diperoleh keterangan mereka dideoh saat membubuhkan tandatangan ujarnya untuk pembentukan semacam paguyuban pasar.
“Masyarakat berharap agar pembangunan pasar Desa Panjalu segera terealisasi. Terkait surat yang muncul, kita harus duduk bersama untuk mencari solusi melalui musyawarah. Surat tersebut tidak memiliki kejelasan dan tampaknya ingin menjegal pembangunan, namun kami akan menetralisir situasi dan memanggil beberapa figur yang mengetahui lebih banyak.” ujarnya.
Pentingnya partisipasi investor lokal dari kalangan putra daerah dalam revitalisasi pasar di Desa Panjalu ditekankan oleh Adinegara. Meskipun proyek ini tidak mengandalkan anggaran pemerintah, hal ini tidak menjadi sikap apriori terhadap pemerintah, melainkan sinergitas sesuai arahan Bupati Ciamis.
Revitalisasi pasar bertujuan mengoptimalkan potensi lokal dan mengamankan aset desa, menciptakan pasar semi-modern yang bersih, dan diharapkan akan menjadi pasar grosir. Meski dihadapi hambatan, Kepala Desa menyatakan tekad untuk melanjutkan pembangunan sesuai jadwal.
“Penting untuk tetap adil dan bijaksana. Meskipun hati ini terasa sakit, kami tetap berupaya menata segala aspek untuk menjaga kondusifitas dan sinergitas. Dukungan penuh dari masyarakat dan lembaga membuat kami yakin dapat melaksanakan revitalisasi sesuai dengan jadwal.” tegas Kades Panjalu.
Penulis : Abraham
Sumber : Liputan