Salah Satu Ruang Kelas SDN Leuwibodas Ambruk, Harapkan Perhatian Dinas Terkait

oleh
Ruang kelas KBM SDN Lewibodas, yang sempat ditahan kayu seadanya agar tidak roboh. Foto: Robi Darwis

KAB TASIKMALAYA – Akibat sudah tak layak pakai, ruangan salah satu kelas Sekolah Dasar Negri (SDN) Leuwi Bodas, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) ambruk, sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu.

Salah seorang pengajar SDN tersebut, Tini menyampaikan, kurang lebih sudah Dua tahun ini salah satu bangunan di SDN Lewibodas ini ambruk. Sebelumnya, untuk mengantisipasi terjadinya roboh bangunan, warga setempat sempat menahan bangunan dengan kayu seadanya. Namun akibat adanya gempa sehingga bangunannya roboh.

“Sebelum ambruk sempet warga disini gotong royong dengan mendogong bangunan tersebut supaya tidak roboh. Namun karena ada gempa, ahirnya bangunan tersebut ambruk dan ini sudah berangsur lama hampir mau 2 tahunan. Saya berharap semoga dinas terkait segera membenahi bangunan ini,” ungkap Tini, saat dijumpai Konten Indonesia diruang kerjanya. Kamis 24/10/2024

Tini berujar, setelah robohnya bangunan tersebut, kami merasa miris sekali. Karena KBM yang seharusnya berjalan optimal diruangan yang layak, kini hanya dilaksanakan di ruangan perpustakaan yang kecil nan sempit.

“Karna bangunan ini roboh, terpaksa untuk KBM di lakukan di ruangan perpustakaan yang sempit dan siswa harus duduk di lantai, karena ruanganya yang sempit jadi tidak mungkin kalau harus menggunakan meja,” ujar Tini.

Selain itu, Komite SDN Lewibodas, Ade Saeful yang juga menjabat Kepala Desa Santana Mekar menyampaikan, Komite SDN Lewibodas sangat prihatin dengan roboh nya bangunan tersebut. Maka dari itu, perlu secepatnya ada perhatian serius dari dinas-dinas terkait.

“Saya atas nama komite SDN Lewibodas merasa prihatin dengan bangunan roboh ini, perlu secepatnya perhatian dinas terkait agar segera di tinjau dan di bangun kembali,” kata Ade, saat ditanya diruang kerjanya.

Ade juga menjelaskan, setelah terjadi roboh bangunan itu, akhirnya timbul inisiatif warga setempat untuk mengadakan sumbangan agar bangunan tersebut kembali di bangun.

“Sebetulnya masyarakat disini juga udah jengkel, bahkan inisiatif untuk mengumpulkan sumbangan untuk kembali di bangun. Namun saya tahan dulu karena belum koordinasi dengan kepala sekolah, pa kepala nya lagi mengalami sakit stroke,” tutupnya.

Reporter: Robi Darwis
Editor: Deni