BANDUNG – Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), yang rencananya akan di bangun Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam waktu dekat. Rencananya pembangunan RSKIA tersebut akan di bangun di wilayah Jalan Kopo, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) dan akan menghabiskan anggaran biaya senilai Rp.200 Miliar dengan pengerjaan selama dua tahun.
Direktur Utama (Dirut) RSKIA tersebut, Taat Tagore menyebut, Pembangunan RSKIA ini yang akan di usahakan semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik, agar pelayanan dalam jenis kesehatan kepada masyarakat bisa sangat lebih efisien. Rumah sakit yang saat ini terletak di jalan Astana Anyar, Kota Bandung, di rencanakan akan di relokasi ke wilayah Jalan Kopo, Kota Bandung, di dekat jalan keluar Terminal Leuwi Panjang.
“Rumah sakit itu akan di revitalisasi, pembagunannya di rencanakan mulai bulan April. Jadi bulan April itu peletakan batu pertamanya. Insya Allah, Dengan anggaran dana dan waktu yang cukup ini, pembangunannya akan berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun,” ucap Taat saat di jumpai di Kantor RSKIA, Jalan Astana Anyar, Senin 27 Februari 2017.
Taat berharap, Jika nanti RSKIA tersebut di Jalan Kopo itu rampung pembangunannya, pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga akan lebih terpenuhi dengan baik. Mudah mudahan dengan tempat baru nantinya, kinerja kita semakin bertambah meningkat dan memuaskan masyarakat. terangnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyampaikan, Pembangunan RSKIA ini harus maksimal 100 persen. Selain pelayanannya yang harus bisa memuaskan masyarakat, SDMnya juga harus di jaga dan harus lebih baik.
”Terkait SDM, kita harus benar-benar memilih sebaik mungkin, sehingga ketika melakukan pelayanan kepada masyarakat akan berjalan lancar dan memuaskan,” kata Oded.
Di katakan Oded, RSKIA ini akan memiliki fasilitas bertaraf internasional, dan juga RSKIA ini khusus ibu dan anak di kota Bandung. Jadi, saya sangat berharap direktur, ASN, dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)nya terus di bina. Karena kami memiliki mimpi, bahwa RSKIA ini harus menjadi RS yang juara dalam hal pelayanan khusus ibu bersalin. Pak Dirut juga, menyampaikan mudah-mudahan tahun ini sudah mulai pembangunan dan peletakan batu pertama,” ujarnya. ***
Editor : Deni