TASIKMALAYA – Angka kematian ibu hamil dan anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), sangat cukup tinggi dalam setiap tahunnya. berdasarkan data di tahun 2017, kematian ibu hamil tercatat ada 45 orang, sedangkan kematian anak tercatat 259 anak. Kecamatan Rajapolah di Kabupaten Tasikmalaya termasuk penyumbang cukup tinggi angka kematian ibu hamil dan anak. melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kecamatan Rajapolah menindak lanjuti dengan mengadakan sosialisasi pencegahan kematian untuk ibu hamil dan anak setiap bulan.
Seperti yang di laksanakan pada Sabtu 22 April 2017. Sosialisasi screening kesehatan ibu hamil di laksanakan di Gedung Serbaguna, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah tersebut, yang merupakan Desa terakhir setelah sebelumnya sosialisasi di laksanakan di tujuh desa lainnya di Kecamatan Rajapolah.
Sosialisasi screening itu melibatkan beberapa elemen dari Dinas Kesehatan (Dinkes), dari mulai Dokter, Bidan, kader posyandu, ibu-ibu PKK dan bagian Gizi di tunjang elemen Kecamatan. Dalam sosialisasi screening, yang di periksa bukan hanya kesehatan ibu hamil saja, melainkan juga adanya pemeriksaan kemungkinan adanya resiko penyakit yang di derita seperti darah tinggi, cacat bawaan dan jantung. Semua itu di pantau dan di lakukan pencegahannya. ungkap Sekmat Rajapolah, Rahmat Zenal Muttaqin Msi yang saat itu di dampingi Kepala Desa Sukaraja, Andi Lala kepada Kontenjabar.com, Sabtu 22 April 2017.
Menurut Rahmat, Penyebab kematian ibu hamil itu, di antaranya terlalu sering melahirkan. Usia ibu yang terlalu muda apalagi di bawah usia 20 tahun. Selain itu, tetlalu tua di atas 35 tahun serta ibu hamil cukup beresiko tinggi . Di Kecamatan Rajapolah ada sekitar 600 anak yang akan lahir di tahun 2017 ini, namun, hampir 85% ibu hamil tidak sehat karena kekurangan gizi. Makanya sosialisasi kita lakukan agar masyarakat faham dan mengerti resiko dan kesehatan ibu hamil, seperti arahan dan pentingnya meminum obat yang di berikan bidan setelah di lakukan pemeriksaan.
“Selain kepada ibu hamil, arahan juga di berikan kepada para suami-suaminya, yang harus Siap Antar Jaga (Siaga), suami harus mampu mendorong dan menjaga istrinya.” Tegas Rahmat.
Sementara, Andi Lala Kepala Desa Sukaraja tersebut mengatakan, Pihaknya selalu menghimbau kepada para suami dan ibu hamil dalam setiap kegiatan, tak lain agar melakukan pemeriksaan rutin selain di titip ke para kader dan Rt. Jangan sampai pas istrinya mau melahirkan, suami acuh saja, akantetapi harus siap mengantar dan menjaganya. Menurut data yang ada saat ini, ada 65 orang ibu hamil di Desa Sukaraja, mudah-mudahan dengan sosialisasi yang di lakukan semakin memberi kesadaran baik untuk ibu hamil, maupun para suami agar resiko kematian ibu dan anak dapat di cegah. pungkasnya.
(Anton)
Kontenjabar.com