MOTOGP – Saat ini, rossi sedang berada pada jalur juara dunia setelah tampil konsisten di tiga seri pembuka MotoGP. Kini dia memimpin klasemen pembalap dengan keunggulan enam poin di depan rekan setimnya sendiri Maverick Vinales. Meski konsisten rider 38 tahun tersebut tetap wajib menang di balapan-balapan krusial untuk memastikan gelar juara dunia ke-10.
Ketika dua orang sedang berseteru, maka yang ketigalah pemenangnya. Ungkapan itu yang sejauh ini berlaku untuk Rossi. Saat Marc Marquez dan Maverick Vinales tengah bersaing sengit berebut gelar juara dunia MotoGP 2017, jusrtu Rossi yang di untungkan. Baik Marquez dan Vinales sudah satu kali kehilangan poin dalam tiga seri pembuka karena terjatuh.
Persaingan Marquez dan Vinales sudah terjadi sejak mereka kanak-kanak. Saat ini bukan hanya di trek keduanya bertarung tapi sudah mulai melebar ke luar sirkuit. Meski sesama pembalap Spanyol keduanya tak pernah tampak saling menyapa ketika di paddock. Tentu mereka tidak bermusuhan tetapi juga tidak berteman.
Karena tekanan persaingan tersebut keduanya tidak bisa tampil lepas saat balapan. Tuntutan agar selalu menang justru rentan membuat mereka melakukan kesalahan.
“Sekali lagi mereka melakukan kesalahan lagi (terjatuh) sudah hampir di pastikan gelar juara dunia lepas dari tangan mereka,” ucap Carlo Pernat, mantan manajer sejumlah pembalap top MotoGP yang kini menjadi kolumnis di GP One.
Menurutnya, Rossi adalah pembalap spesial di grid MotoGP. Dia tidak akan secepat Vinales atau Marquez, karena faktor usia. Tapi the Doctor adalah pembalap cerdas dan mengetahui apa yang dibutuhkan motornya. Di Eropa, dimulai dari Jerez pekan depan, Rossi harus mencuri kemenangan terutama di trek-trek favoritnya. “Dia tidak bisa terlalu nyaman dengan finis 2-3 saja,” kata Carlo.***
(Deni)
Jabar Ekspres.com