BANDUNG – Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), H. Syamsul Bachri SH. MH, kepada Para Mahasiswa yang tergabung adalam Badan Eksekutif Mahasiswa Jawa Barat yang melakukan unjuk rasa terkait dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 02 Mei 2017 menyatakan, Pendidikan Gratis yang selama ini di dengungkan itu omong kosong.
Hal itu di katakannya saat menjawab pertanyaan para mahasiswa, akan adanya komersialisasi pendidikan di perguruan tinggi dan penggunaan anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jabar, di ruang rapat Komisi V DPRD Jawa Barat. Jl. Diponegoro 27 Bandung Selasa 02 Mei 2017.
“Saya minta pemerintah daerah dengar, jangan lagi pendidikan jadi slogan politik kelompok-kelompok tertentu, Pendidikan Gratis Omong Kosong! Gak ada pendidikan gratis!” tegas H. Syamsul.
Ketua Komisi yang berangkat dari dapil Indramayu – Cirebon ini berharap, Gubernur dan Pemerintah Daerah (Pemda) mendengar apa yang di tuntut masyarakat jawa barat.
“Pendidikan harus mencerminkan rasa keadilan, orang miskin juga harus sekolah. Yang kedua, pendidikan tidak ada spesialisasi hanya di berikan kepada orang yang punya uang.” katanya.
H Syamsul juga mengatakan, Implementasi pendidikan Jawa barat harus ada 3 unsur : Pemerataan, non Komersialisasi dan rasa keadilan. Ini harus jadi cermin pendidikan di Jawa Barat.
Pendidikan itu harus mencerminkan rasa keadilan, dan itu prinsip! tidak adanya di skrimasi dalam pendidikan orang kaya orang miskin anak pejabat, anaknya tukang becak semuanya harus di beri ruang sesuai amanat UU.
Kemudian, pendidikan harus mencerminkan rasa pemerataan artinya di kota di desa dan juga di kampung, di pelosok jangan ada satu SD gurunya 2 orang. Ya sesuai fungsinya, harus sama.***
(Deni)
Bedanews.com