TASIKMALAYA – Pelantikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) periode 2017 – 2020, bertempat di Hotel City Kota Tasikmalaya. Pelantikan tersebut yang di hadiri Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman dan juga jajaran aparat kepolisian, serta dari IDI wilayah Jawa Barat, dan beberapa dokter dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Senin 08 Mei 2017.
Dalam rangka pelantikan Ketua IDI Cabang Tasikmalaya tersebut, Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman berharap, Dengan adanya program yang baru ini yang termasuk juga Rumah Sakit yang baru dan juga Puskesmas, tentunya kita sangat membutuhkan adanya dokter-dokter yang sangat fropesional di bidangnya masing-masing. Malahan, doktor bagian setiap sepesialis juga harus ada, dan wacananya harus ada Rumah Sakit tipe A yang seperti Rumah Sakit Hasan Sadikin yang sudah nasional.
Dan juga Budi berujar, Wacana untuk lima wilayah harus ada rumah sakit tipe A, yang artinya sarana prasarananya sudah sangat mendukung, baik dari alat-alat kesehatan dan dokter sepesialisnya juga harus banyak, karena menyangkut pelayannan terutama untuk Jawa Barar selatan. Kata H. Budi saat di wawancara Kontenjabar.com di lokasi acara, Senin 08 Mei 2017.
Sementara, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tasikmalaya yang baru di lantik, Dr. Polar Silumi Sp, Og mengungkapkan, Kita baru Musyawarahkan Cabang (Muscab) pada 11 Maret 2017 kemarin di Hotel Horison pada periode sebelumnya. Memang, untuk periode 2017-2020 sekarang ini, saya jadi Ketua IDI Cabang Tasikmalaya. Dan hingga saat ini, pengurusan tingkat Kota dan Kabupaten Tasikmalaya masih satu cabang, yang targetnya harus bisa sesuai dengan yang di rencanakan.
“Untuk perihal dalam meningkatkatkan bidang kesehatan, kita akan kerja sama dengan pihak pemerintahan, yang terutama untuk meningkatkat pelayannan terhadap masyarat dan juga rumah sakit yang ada di Kota Tasikmalaya agar bisa menambah ruangan, seperti yang di ungkap kan oleh bapak walikota,” terang Dr. Polar.
Adanya pelantikan pengurus IDI tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Dr. Sarwono menyebut, Terkait dengan adanya pelayannan publik terhadap masyarakat yang terutama terkait rumah sakit umum dengan BPJS dan juga Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), untuk saat ini masih bisa di benahi, namun masih banyak masyarakat yang menggunakan satu nama dua prodak, yang jelas-jelas pihak kita dari dinas tumpang tindih.
“Jadi, kalau bisa satu orang satu prodak. Kalau sudah pake BPJS, ya BPJS saja, jangan dua-duanya biar pihak pemerintah mudah mengkapernya.” Tandas Dr. Sarwono.
(Endang Kusnadi)
Editor : Deni
Kontenjabar.com