Di Kecamatan Cariu, MUI Bersama DMI Gelar Pembinaan Kepada Imam Dan Khotib

oleh
Pasca di laksanakannya pembinaan dan pelatihan terhadap sejumlah Imam dan Khotib oleh MUI dan DMI di Kantor Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Rabu, 18 Oktober 2017. KONTEN INDONESIA / Ibra Hermawan

KAB BOGOR – MUI dan DMI Kabupaten Bogor berikan pembinaan dan pelatihan terhadap Puluhan imam dan khotib Sholat Jum’at dari 10 Desa yang berada diwilayah Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), bertempat di aula kantor kecamatan tersebut, Rabu, 18 Oktober 2017.

Kegiatan pembianaan dan pelatihan tersebut diikuti oleh para imam masjid dan para khotib jumat yang sebelumnya diundang oleh panitia penyelenggara, yakni masing-masing terdiri dari 1 imam masjid, 1 khotib dan 1 ketua MUI Desa.

“Saya selaku camat sangat mengapresisi kegiatan ini, karena pembinaan khotib dan imam merupakan kegiatan baru dan sekaligus sebagai ajang silaturahmi para alim ulama tingkat Kecamatan dan Kabupaten. Untuk saling berbagi informasi antar para ulama terkait isu-isu yang berkembang dimasyarakat,” ungkap Camat Cariu, Didin Wahidin, dalam pembukaan kegiatan itu.

Didin mengatakan, menjelang Pilkada nanti, para imam dan khotib jangan sampai ikut berpolitik dan menggiring opini publik dilingkungan masjid. Disamping itu, menyarankan agar silaturahmi ini menjadikan kegiatan rutin dalam bentuk kegiatan yang positif.

Sementara itu, ketua komisi hukum MUI Kabupaten Bogor, H. Aip Zaifuddin berharap, agar para imam mesjid dan para khotib menjadikan khutbahnya sebagai sarana pencerahan bagi umat, agar tidak bersifat provokatif. tegasnya.

Sama halnya dengan harapan Ketua MUI Kecamatan Cariu, H. Kamiludin, S.Pd, semoga dengan diadakannya kegiatan ini semakin menambah wawasan dan keilmuan.

“Untuk menyampaikan khotbah, semoga dapat meningkatkan pemahaman umat tentang ilmu agama,” ucapnya.

Drs. Tohari, M.Pdi, salah seorang peserta yang juga imam besar masjid At taqwa Cariu mengaku,  kegiatan pembinaan ini dapat meningkatkan wawasan para khotib dan imam terutama dalam perkembangan zaman, yang khususnya materi dan metode khutbah jumat.

“Dalam hal ini, agar bisa lebih menyentuh pada Jama’ah untuk menyikapi berbagai perkembangan teknologi yang terkadang informasi ke islamannya tidak benar,” tukas Imam Masjid Attaqwa itu.

(Ibra Hermawan)

 

 

Kontenindonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *