Terkait Gempa Bumi Berkekuatan 6,9 SR. BNPB : Tidak Ada Tsunami Disepanjang Pesisir

oleh
Catatan keterangan getaran gempa bencana alam. KONTEN INDONESIA / Dokumentasi Ilustrasi

KOTA BOGOR – Akibat gempabumi berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, dua orang warga meninggal dunia.

“Dampak gempa di wilayah Jawa Barat ada 1 orang meninggal dunia, 6 orang luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan. Sedangkan di Jawa Tengah, 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, 26 rumah rusak berat dan roboh, dan 6 rumah rusak sedang,” ucap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam siaran persnya yang diterima Kontenindonesia.com. Sabtu, 16 Desember 2017.

Dua korban meninggal dunia tersebut kata Sutopo, adalah Hj. Dede Lutfi (62) warga Desa Gunungsahari, RT 04/02, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, dan juga Ibu Aminah (80) waga Sugihwaras, Gg 1, RT 02/18 Kelurahan Kauman, Kota Pekalongan. Jawa Tengah.

“Kedua korban meninggal tertimbun tembok yang roboh akibat gempa. Korban luka-luka semuanya dirujuk ke rumah sakit terdekat,” katanya.

Saat ini, dikatakan Sutopo, dampak gempa bumi 6,9 SR tersebut yang mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah, juga DI Yogyakarta, penanganan daruratnya masih terus dilakukan.

“Selain adanya korban meninggal, sebanyak 7 orang alami luka-luka, danjuga 43 rumah rusak berat (roboh), 65 rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan, dan beberapa bangunan publik mengalami kerusakan.” terangnya.

Adapun daerah terdampak gempa yang alami kerusakan, yakni di Kabupaten Pangandaran, Kab Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Garut, Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebes dan Banjarnegara.

“Mengingat pusat gempa berada di 6 km arah tenggara Kota Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya. Maka daerah yang terdampak guncangan keras dan merusak adalah di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran dan Ciamis di Jawa Barat,” papar Sutopo.

Selain itu, lanjut Sutopo, beberapa fasilitas umum seperti Rumah Sakit dan lainnya, mengalami kerusakan sehingga pasiennya dievakuasi ke luar rumah sakit. Bangunan RSUD Banyumas mengalami kerusakan plafon ambrol, tembok yang retak, kebocoran instalasi pipa gas oksigen dan lainnya.

“Sebanyak 70 pasien dari ruang rawat inap ditampung di dalam tenda BPBD Banyumas, dan sebagiannya dilayani di PKU Gombong,” tandasnya.

Saat ini, kata Sutopo, BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD setempat, PMI, Tagana, relawan, NGO dan masyarakat, ikut membantu penanganan daruratnya. Kepala BNPB terus berkoordinasi dengan Kepala BPBD dalam penanganan darurat gempabumi. Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah dikirimkan untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.

Sutopo menambahkan, sebagian besar masyarakat yang evakuasi saat adanya peringatan dini potensi tsunami, sudah dikembali ke rumahnya masing-masing. Tidak ada tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa. Gempa susulan telah terjadi sebanyak 7 kali dengan magnitude yang kecil. Tidak ada dampak merusak dari gempa susulan. Aktivitas masyarakat secara umum telah kembali normal.

“Masyarakat dihimbau tetap tenang. Hingga saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi belum dapat memprediksi gempa secara pasti. Oleh karena itu selalu tingkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan. Gempabumi dapat terjadi setiap saat di daerah-daerah yang rawan gempa. Saat terjadi gempa segera keluar dari rumah dan bangunan, untuk berlindung di tempat yang aman,” pungkas Sutopo.
(Ibra Hermawan)

 

 

 

 

Kontenindonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *