KUPANG – Demokrasi di Indonesia harus mencerminkan karakter-karakter Tanah Air, yakni karakter yang penuh kesantunan, tidak saling menjelekkan, dan tidak saling mencela.
Pernyataan ini disampaikan Presiden, Joko Widodo, kepada para awak media seusai memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Senin, 08/01/2018.
“Karakter-karakter itu yang perlu terus kita tumbuhkan, diantara para kandidat juga jangan sampai saling mencela, jangan saling menjelekkan. Apalagi memakai (Black Campaign), kampanye hitam harus betul-betul kita hilangkan dari proses-proses demokrasi Tanah Air kita,” kata Presiden, saat menyampaikan segelintir pesan terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang tahapannya telah dimulai.
Tidak hanya itu, Presiden juga mempersilakan kepada para kandidat untuk bersaing secara sehat, agar pilkada serentak bisa berlangsung aman dan damai serta tidak ada kegaduhan di masyarakat.
“Silakan kalau mau adu prestasi, adu rekam jejak, adu (Track Record), adu ide, adu gagasan, adu program, adu rencana-rencana. Saya kira yang dimunculkan harus seperti itu. Sekali lagi demokrasi di Tanah Air kita harus mencerminkan karekter kita, karakter bangsa Indonesia yang ramah, sopan, santun, penuh kesantunan, itu,” ucap Kepala Negara asal Solo, Jateng itu.
Presiden menambahkan, terkait salah satu jajarannya di Kabinet Kerja yang ikut dalam pilkada serentak, belum bersedia memberikan tanggapannya. Hal ini dikarenakan hingga saat ini dirinya masih belum menerima laporan tersebut secara resmi.
“Suratnya nanti sampai ke meja saya, dan nanti saya putuskan ya. Hingga saat ini belum sampai ke meja saya,” ungkap Presiden.***
Sumber : Riaukontras.com