KONTENINDONESIA.COM – Banyak lowongan pekerjaan yang mencantumkan umur sebagai syarat. Tapi bukan berarti diskriminasi usia dalam mencari pekerjaan ini tidak bisa diatasi. Kepala editor di situs hiburan At Home in Hollywood, Lisa Johnson Mandell, berbagi pengalaman ketika ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan sebelumnya dan mencoba mencari pekerjaan baru di akhir usia 40-an tahun.
Ia mengalami kesulitan dalam melamar pekerjaan baru meski ia memiliki pengalaman dan keahlian sebagai reporter selama 20 tahun.
“Saya telah melamar pekerjaan di aplikasi pencari kerja yang tak terhitung jumlahnya. Akan tetapi semua itu tidak dilirik. Lalu suami saya berkata, ‘Lisa, jangan membenci saya, tetapi harus saya katakan bahwa kamu benar-benar terlihat tua di atas kertas’. Hal itu menyadarkan saya bahwa saya harus mengubah surat lamaran saya,” kenangnya.
Johnson lantas menghapus segala hal yang memperlihatkan usia dalam surat lamarannya seperti tahun kelulusan dari universitas dan lamanya waktu bekerja selama ini. Apa yang dilakukan Johnson akhirnya berbuah manis.
“Begitu saya mengirimkan resume baru (yang tidak mencamtukan hal-hal berbau usia), saya mendapatkan tanggapan dari pihak perusahaan dalam waktu 20 menit,” kisah penulis buku “Career Comeback: Repackage Yourself to Get the Job You Want” ini.
Johnson menambahkan di dunia yang ideal, pengalaman harus lebih penting daripada usia. Sayangnya tidak semua berjalan sesuai aturan.
“Ketika seseorang yang berusia 20-an tahun melihat usia pengalaman kerja yang mencapai 20-an tahun maka ia akan menempatkan Anda dalam kelompok usia yang sama dengan ibu atau neneknya. Oleh karenanya, Anda harus terlihat muda di resume,” ujarnya.
Langkah selanjutnya, menepis anggapan bahwa Anda tidak melek teknologi. Cara mudahnya dengan membuat blog pribadi. Dengan mencantumkan alamat blog pribadi di surat lamaran, sang perekrut akan berpikir bahwa Anda tidak gagap teknologi.
“Selain itu, para pelamar yang sudah berumur sebaiknya mengubah penampilan mereka menjadi lebih muda. Selain menunjukkan kepercayaan diri untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dalam suasana informal, juga mencegah kecanggungan dengan karyawan lain yang lebih muda dari Anda,” tutup Johnson.***
Sumber : Tempo.co