Bantu Yang Melahirkan, Petugas BPJS Kota Bogor Malah Anggap Wartawan Sebagai Calo

oleh
Emar Sumarni seorang wanita yang alami kendala terkait urusan BPJS tersebut, saat ditemani seorang wanita yang merupakan keluarganya, ketika sedang melahirkan disalah satu Rumah Sakit di Bogor. Kamis, 12/04/2018. KONTEN INDONESIA / Foto Istimewa  

KOTA BOGOR – Memiliki jiwa sosial ditambah rasa kemanusiaan membantu sesama yang sedang mengalami kesulitan, tidak selalu berjalan mulus. Terkadang, ada saja berbagai kendala yang harus dihadapi.

Seperti halnya yang dilakukan salah seorang Wartawan dari salah satu Media Online di Bogor, berinisial GN (32), yang bermaksud membantu proses perubahan data BPJS milik Emar Sumarni, warga asal Garut yang berdomisili di Kaum Luwuk, Kelurahan Bantar Jati, Kota Bogor, di Kantor BPJS Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), pada Kamis, 12/04/2018.

“Saya berniat membantu warga yang sedang melahirkan di rumah sakit bersalin, untuk merubah data yang tidak singkron antara KTP, Kartu Keluarga, dan print out yang ada di data base BPJS. Namun upaya tersebut ditolak mentah-mentah oleh petugas BPJS, karena mewajibkan harus yang bersangkutan atau pihak keluarganya yang tercantum didalam kartu keluarga, yang melakukan hal tersebut,” unkap GN, dalam rilis resminya yang diterima Kontenindonesia.com. Kamis, 12/04/2018 malam.

Tampak urutan nomor petugas penerimaan pelayanan di ruangan Kantor BPJS Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). 

Padahal kata GN, dirinya sudah mencoba mengikuti prosedur aturan sesuai dengan arahan dari salah seorang anggota security, untuk meminta bukti rawat inap dari rumah sakit bersalin dan surat kuasa dari Emar Sumarni yang di tandatangani diatas materai. Ironisnya, petugas pelayanan BPJS di counter nomor 5 bernama Desi dan salah satu pegawai bagian umum bernama Harley, seakan melecehkan profesi wartawan dengan menuduh GN adalah calo yang hendak mencari keuntungan.

“Bapak sudah sering membantu mengurus BPJS seperti ini ya?. Untuk mengurus perubahan data harus pihak keluarga atau yang bersangkutannya langsung pak,” kata GN, menirukan ucapan petugas BPJS bernama Desi itu.

Stop kekerasan terhadap wartawan. Konten Jabar / Dokumen Ilustrasi Istimewa

Tak lama kemudian, dikatakan GN, datang salah satu pegawai bagian umum bernama Harley, dengan mengungkapkan hal yang sama.

“Bukan apa-apa pak, soalnya kalau kita paksakan proses, nantinya akan menimbulkan kecemburuan sosial dari calo yang lain,” terang GN, yang juga menirukan ungkapan Harley.

Saat coba dikonfirmasi terkait hal tersebut, Harley berkilah, kalau dirinya tidak menuduh bahwa GN itu sebagai calo. Melainkan hanya mengatakan bahwa pengurusan tidak dapat diwakilkan untuk menghindari maraknya calo.

“Tidak ada yang menuduh sebagai oknum calo, hanya saja menjelaskan mengapa pengurusan tidak dapat diwakilkan karena menghindari maraknya calo. Mohon kepada Wartawan yang dimaksud, untuk lebih memahami informasi yang diberikan, dan tidak menggunakan nama, karena saya juga tidak mengenal siapa wartawan tersebut,” kilah Harley, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.

Setelah memberikan tanggapan, pegawai tersebut kemudian memblokir nomor WhatsApp Redaksi. Sehingga, hal itu dinilai menunjukan sikap arogansi dan tidak profesional sebagai pegawai yang seharusnya melayani masyarakat dengan baik.

“Itu salah satu bukti tidak profesionalnya pelayanan pegawai BPJS Kota Bogor,” tegas Ibra Hermawan, Pemimpin Redaksi 87 Online News yang sekaligus Sekretaris Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Korwil Kota Bogor, yang sempat mengantar GN saat mengurus BPJS tersebut.

 

 

 

Penulis : TIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *