Dinilai Tidak Maksimal Pengairan, Irigasi Ciparay Dibangun APBN Senilai Rp 195.000.000

oleh
Beberapa orang pekerja yang merupakan warga masyarakat sekitar tampak sedang mengerjakan pembangunan Irigasi Pengairan Ciparay, diwilayah Kampung Nagajaya, Desa Warungbanten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Sabtu, 14/07/2018. KONTEN INDONESIA / Deni 

KAB LEBAK – Program percepatan dan peningkatan (pembangunan) Irigasi tata guna Air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air yang dilaksanakan di area Irigasi Pengairan Ciparay, Sungai Cisaat, termasuk Kampung Nagajaya, Desa Warungbanten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menelan anggaran sebesar Rp 195.000.000 dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2018.

Papan informasi keterangan publik terkait pengalokasian anggaran pembangunan Irigasi Pengairan Ciparay tersebut. 

Pekerjaan tersebut yang total volume pekerjaannya 185 kubikasi dengan panjang 670 meter jenis pekerjaan lining itu, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) itu di kerjakan oleh warga masyarakat pemanpaat dan penguna air. Adanya pekerjaan tersebut membuat Kelompok Petani Ciparay di desa tersebut sangat merasa terbantu dalam segi kebutuhan pengairan.

Sukanta, Ketua Kelompok Tani wilayah tersebut yang sekaligus sebagai pelaksana mengatakan, kami mewakili warga masyarakat mengucapkan banyak terimakaaih kepada pihak Pemerintah maupun Dinas PUPR, yang sudah menurunkan programnya untuk kebutuhan pertanian disini. Mudah-mudahah hasil dari program tersebut yang maksimal pengairannya bisa mengaliri sawah lebih dari tiga puluh hektar ini, bisa lebih meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Ungkap Sukanta, saat diwawancarai Kontenindonesia.com dilokasi pekerjaan. Sabtu, 14/07/2018.

Sementara, Uyok Suwirya, selaku Tenaga Pembantu Masyarakat (TPM) menjelaskan, setelah sebelumnya beberapa kali di survey lokasi irigasi ini dinilai sangat perlu di bangun, karena dari hulu besar air sampai hilirnya terlihat mengecil, yang bisa menghambat maksimal mengalirnya air mengairi pesawahan. Sedangkan saluran ini banyak di gunakan masyarakat untuk mandi, cuci-cuci pakaian, mengairi kolam ikan, dan juga mengairi pesawahan yang luas. Pungkas Uyok, diarea yang sama.

 

 

 

Penulis : Supriyanto
Editor   : Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *