Siapkan Pemimpin Tangguh, SMPN 2 Cibatu Laksanakan LDKS

oleh
Latihan Kepemimpinan Dasar Siswa (LKDS), yang digelar SMPN 2 Cibatu, Purwakarta. 11/12/2018. Foto : M. Dofir IbrahimĀ 

PURWAKARTA – Setiap kita adalah pemimpin, yang akan diminta pertanggung jawabannya kelak, baik itu pemimpin untuk diri sendiri, skala kecil (rumah tangga), maupun pemimpin dalam lingkungan masyarakat.

Menjadi pemimpin tangguh tentunya tidak mudah, karena pemimpin tidak dapat diciptakan tetapi di lahirkan, dengan berbagai macam proses yang mesti dilalui untuk menjadikan pemimpin- pemimpin yang hebat, tangguh, jujur, dalam menghadapi segala macam persoalan.

Melahirkan pemimpin seperti yang tersebut diatas tentu perlu pembelajaran, pelatihan dan pembiasaan dari sedini mungkin, perlu dasar- dasar kepemimpinan yang harus ditanamkan kepada generasi penerus. Untuk dapat melahirkan pemimpin hebat, SMPN 2 Cibatu Purwakarta sejak mulai senin sampai dengan selasa (10-11/12/2018) menggelar latihan kepemimpinan dasar siswa (LDKS).

menurut kepala sekolah SMPN 2 Cibatu, Sugeng Widodo, program LDKS merupakan program tahunan yang sampai saat ini terus aktif di jalankan.

“Kegiatan LDKS adalah program tahunan yang sampai saat ini terus kami laksanakan, anak-anak kan penerus masa depan bangsa yang nantinya tidak tahu akan jadi apa, jadi pemimpin tingkat apa, untuk itu mesti kita persiapkan”, terang Sugeng.

Untuk praktek kepemimpinan tingkat sekolah, Sugeng menjelaskan jika salah satu satunya adalah kegiatan OSIS.

“Prakteknya nanti ya misal ikut dalam kegiatan OSIS, kan disitu ada beberapa kegiatan yang mana di butuhkan kepemimpinan, administrasi serta lainya”, jelasnya.

Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Fatmawati, mengatakan apabila LDKS yang berjalan selama dua hari satu malam tersebut diisi dengan beberapa latihan.

“Kegiatan LDKS kali ini kita latih anak-anak dengan banyak hal, diantaranya ada latihan kepemimpinan, teknik pembuatan surat dan proposal, bahaya narkoba, pendidikan karakter, dinamika kelompok, praktek peraturan baris-berbaris, Tata Upacara Bendera, problem solving (memecahkan permasalahan”, pungkas Fatmawati.

Reporter: M. Dofir Ibrahim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *