PURWAKARTA – Berita tentang pungutan untuk sampul raport yang diduga terjadi di SMPN 1 Plered dibantah keras oleh kepala sekolah SMPN 1 Plered, Dindin Wakhyudin, Dindin menyangkal kabar tersebut dan mengatakan jika hal tersebut adalah murni hasil rapat komite sekolah, meskipun diakuinya jika dirinya juga mengetahui hal tersebut berdasarkan dari laporan.
“Jujur saya kaget mengenai kabar adanya pungutan, bukankah itu adalah hasil rapat komite yang sudah mereka sepakati sendiri, bahkan itu berlaku kepada setiap murid baru atau kelas VII seperti tahun- tahun sebelumnya, karena memang waktu itu belum mengetahui bakal adanya dari dinas pendidikan Kabupaten Purwakarta pemberian sampul gratis ke sekolah”, terang Dindin Wakhyudin, saat diminta keterangannya, kamis (13/12/2018) dikantornya.
Dindin juga telah menjelaskan dan memberikan arahan kepada ketua koperasi selaku pengelola agar uang Rp.30.000 untuk di kembalikan kepada orang tua siswa setelah adanya sampul raport gratis dari dinas pendidikan, datang.
“Jadi salah kalau ada yang mengatakan kami jual sampul raport, karena uang untuk raport yang mereka (komite) sepakati itu sudah berjalan dari sebelumnya (5 bulan yang lalu). Namun setelah ada dari dinas gratis, ya koperasi memang akan mengembalikan uang tersebut pada saat pembagian raport semester I (ganjil) yakni tanggal 14 desember atau besok hari jumat saat pembagian raport,” jelasnya.
Untuk memastikan bahwa dirinya termasuk pihak sekolah tidak melakukan pungutan kepada para murid setelah datangnya sampul raport gratis dari dinas pendidikan, Dindin pun menegaskan jika dirinya siap di konfrontir.
“Saya sebagai kepala sekolah hanya mengetahui dari laporan, semua yang berhubungan dengan uang dari orang tua siswa kami hanya tahu dari laporan ketua komite dan ketua koperasi SMPN 1 Plered, tapi semua dari inisiatif dan kesepakatan mereka ‘komite’ sendiri. Hanya memang ketua komite katanya minta agar pengelolaannya oleh koperasi sekolah. Saya siap dikonfrontir kok kalau ada kabar seperti ini, supaya semua jelas”, ungkapnya.
Mengenai berita kalau dirinya enggan diminta konfirmasi terkait sampul raport gratis, Dindin berani membuktikan apabila dirinya pada saat itu lagi sakit, tidak pernah ada SMS maupun telephone yang mengkonfirmasi masalah ini.
“Saya welcome terhadap siapapun dan media manapun, hanya memang saat itu, seminggu yang lau saya betul betul sedang sakit, dan tidak benar apabila saya mengabaikan SMS, telephone atau WhatsApp dari salah satu media, karena memang tidak ada itu. Intinya saya berani membuktikan kalau kami tidak melakukan pungutan apapun kepada orang tua wali murid”, pungkas Dindin
Reporter : M. Dofir Ibrahim