CIAMIS – Sejumlah pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang fermentasi “Nata De Coco” di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (Jabar), banyak merasa kurang adanya perhatian dari pihak Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Seperti yang di utarakan seorang wanita, Enok Sri Kurniasih, salah seorang pengrajin fermentasi Nata De Coco di Dusun Badakjalu, RT 32/08, Desa Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis. Selama ini, Enok bersama keluarganya tertarik memilih untuk mengembangkan usaha secara mandiri.
“Kami bersama pengrajin Nata De Coco di Kabupaten Ciamis ini, merasa sangat prihatin sekali terkait tidak adanya perhatian dari Pemerintah kepada para pelaku UMKM, yang sepertinya kami hanya di pandang sebelah mata. Karena, pihak Pemerintah hanya bisa turun langsung apabila kami sedang mendapat masalah darurat saja,” tutur Enok saat di wawancara Kontenjabar.com di kediamannya, Minggu 16 Juli2017.
Enok mengatakan, sebenarnya para pelaku UMKM sangat membutuhkan perhatian dan pendampingan dari pihak Pemerintah dalam melakukan kegiatan pengembangan usahanya. Karena dengan adanya kesinambungan antara pelaku UMKM dengan Pemerintah, tentunya kami bisa menjadi aset positif bagi Pemkab Ciamis.
“Padahal kami pelaku UMKM sangat patuh dengan aturan Pemerintah yang ada, mulai dari melengkapi perizinan, bahkan membayar wajib pajak NPWP perbulannya, yang jelas kami sudah memberikan kontribusi kepada pihak Pemerintah. Tapi balasannya belum juga kami rasakan, belum ada.” Tegas Enok.
Enok menegaskan, bahwa perhatian yang di harapkan para pelaku UMKM, bukan harus bantuan permodalan sajah. Tapi yang saat ini kami butuhkan lebih ke arah pembinaan untuk membangun mental kami semua para pelaku UMKMnya, agar bisa lebih berkembang, karena kami yang notabene ini adalah orang biasa. Bahkan, mungkin ada yang buta huruf dan bukan lulusan sekolah tinggi.
“Padahal Kabupaten Ciamis adalah penghasil kelapa terbanyak di Jawa Barat. Dengan adanya kami para pelaku usaha fermentasi Nata De Coco, yang bisa mengolah air limbah kelapa menjadi nilai rupiah. Apabila kami ada perhatian dari pihak pemerintah, tentunya tidak menutup kemungkinan Nata De Coco buatan kami ini bisa menjadi asset untuk Pemkab Ciamis.” Tegasnya lagi.
(Sendi Fitriana / Wawan Kurniawan)
Editor : Deni
Kontenjabar.com