Meskipun Di Timpa Penyakit Serius, Wanita 35 Tahun Ini Tetap Semangatkan Hidupnya

oleh
Dede Indrayani, pengusaha sepatu dan sandal di Kota Banjar. Konten Jabar / Dodi Budiana

BANJAR – Pengusaha sepatu asal Kota Banjar tepatnya di kawasan Jalan Letjen Suwarto, Kota Banjar, Jawa Barat (Jabar) bernama Dede Indrayani, tetap kerja keras dan  semangat dalam menjalankan usaha bisnis sepatu dan sandal di tokonya. Perempuan pekerja keras yang berusia 35 tahun itu, meskipun dalam keadaan sakit tetap semangat dalam hidup dengan bisnis yang dia gelutinya.

Dede Indriani tersebut salah satu penerima waris sifat ibunya yang sukses dalam berbisnis, sejak masa-masa jenjang pendidikan sekolahnya, Dede Indrayani  di kenal sebagai figur yang tegas dan mampu memimpin teman-teman sekelasnya. Ia juga termasuk figur yang peduli terhadap orang lain, sehingga para gurunya pada saat ia sekoah pun memiliki rasa kagum terhadap wanita 35 tahun itu.

Meskipun merupakan seorang wanita beragama Nasrani, dengan sangat menjungjung tinggi toleransi beragamanya, Dede Indrayani sangat berkepribadian peduli dengan sahabat dan juga rekan-rekannya yang muslim, salah satu bentuk kepeduliannya itu, dengan memberikan bantuan material dan memperkerjakan karyawati muslim dengan bebas dalam menggunakan hijab.

Dalam usianya yang relatif muda, Dede terkena serangan strooke yang mengakibatkan dia tidak bisa bergerak secara leluasa, meskipun begitu, Dede Indrayani tetap semangat dalam berbisnis. Adanya gadget dan juga media sosial menjadikannya tetap bergerak dalam berkarya dan menjalankan bisnisnya. Yang hingga saat ini, Ia tetap menjalankan therapi-therapi medis guna harapan kesembuhannya. Selain therapi medis ia juga senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Sakit adalah saat bagi diri untuk mengenal tubuh lebih baik lagi , memahami apa yang terjadi, mengenali apa yg mungkin terabaikan. Maka tiada yang layak dan patut di ucapkan selain rasa Syukur kepada Tuhan YME.” Tutur Dede.

Dengan banyak mengingat Tuhan ketika sakit, akan mengurangi rasa sakit yang di derita, tidak hanya demikian rijkipun akan bertambah pula karena dengan mengingat Tuhan berarti kita mensyukuri nikmat-nikmat yang di berikan Tuhan kepada kita.” Pungkasnya.

(Dodi Budiana)

Editor : Deni

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *