LAMPUNG – Hasil penyelidikan dalam waktu singkat selama kurang lebih satu jam, tersangka pembunuhan terhadap korban bernama Anisa Putri Amelia (10), siswi kelas lima Sekolah Dasar (SD), warga Dusun Morgorejo, Kurungan Nyawa, Pesawaran. akhirnya bisa di ungkap jajaran Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308, Mapolsek Tanjungkarang Barat. Tersangka (Pelaku) pembunuhan tersebut yakni berinisial MK (14), yang tak lain adalah tetangga rumah korban. Tersangka MK tersebut yang tercatat masih duduk di bangku kelas enam Sekolah Dasar (SD), kini telah berhasil di ringkus satuan Molsek Tanjungkarang Barat untuk di lakukan pemeriksaan.
Kepala Mapolsek Tanjungkarang Barat tersebut, Komisaris Harto Agung Cahyono mewakili Kapolresta Bandar Lampung, Komisaris Besar Murbani Budi Pitono menerangkan, Petugas menangkap tersangka MK di kediaman rumahnya.
“Motif dari pembunuhannya di karenakan tersangka dendam akibat sering di ejek.” ucap Harto, Sabtu 18 Februari 2017.
Selain alasan itu, tersangka MK tersebut juga ingin mengambil kalung yang saat itu di pakai oleh korban. Karena korban saat itu sempat melakukan perlawanan, tersangka MK hingga menusuk korban menggunakan sebilah pisau yang sudah di bawanya. Semuanya ada empat luka tusukan di tubuh korban Anisa, yaitu tiga luka tusuk di tangan dan satu luka tusuk di dada kiri.
Sebelumnya kata Harto, Warga menemukan sesosok mayat di semak-semak pinggir sungai di Jalan Persada dua, Gang Al Fatah, Kemiling Raya, pada Jum’at 17 Februari 2017, sekitar pukul 22:00 WIB. Setelah di identifikasi, mayat tersebut di ketahui bernama Anisa Putri Amelia (10), yang merupakan siswi kelas lima Sekolah Dasar (SD), warga Dusun Morgorejo, Kurungan Nyawa, Pesawaran.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Komisaris Deden Heksaputera mengatakan, Mayat korban Anisa tersebut di temukan pertama kali oleh warga Pesawaran. Saat ditemukan, mayat dalam keadaan telungkup. Terdapat luka parah di wajah dan dua luka sobek di tangan kanan dan kiri korban akibat sabetan senjata tajam. Tim Inafis Polresta Bandar Lampung saat itu langsung membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) untuk di visum.
Deden juga mengatakan, Korban Anisa tersebut terakhir pergi bersama seorang laki-laki yang datang menjemputnya di kediaman rumahnya untuk mengajak belajar kelompok. Pada saat itu, ada teman main korban bernama Tiwi, Anggel dan Meli. Anisa bersama pria itu pergi sementara, sementara Tiwi, Anggel dan Meli pulang ke rumahnya masing-masing.
Hngga malam hari, Korban Anisa itu tidak juga pulang ke rumah. Warga lalu mengumumkan di masjid-masjid dengan pengeras suara, bahwa ada anak hilang di kampungnya. Warga pun berinisiatif mencari keberadaan korban, hingga akhirnya korban Anisa di temukan warga di semak-semak pinggir sungai dalam keadaan tidak bernyawa. ***
Editor : Deni
Sumber : Tribun Lampung