TASIKMALAYA – Setelah pencabutan quota di tunjuk koperasi kedelai sebagai importir dan distribusi tidak jalan mulus sampai sekarang bulog yang bisa import tetap sulit kendalikan harga tetap tetap dan dikuasi importir yang dulu karena cash flownya kuat sampai harga naik. Itu jelas kartel yang bermain, hal ini terlihat dari :
1. Minyak goreng sudah jelas cari keuntungan.
2. Masalah kedelai, tahun lalu dihapus quota import. Karena komoditi pangang untuk tempe dan tahu. Setelah itu harga kedelai naik sampai 15-19 ribu per kilo.
Itu sudah kartel.
Nanti dipastikan akan ada gula, beras yang bermasalah dengan alasan inflasi kalau dilihat dari berbagai contoh yang sudah terjadi.
Mungkin aja akan diadakan lagi aplikasi
sangat membingungkan dan melelahkan.Memang sepertinya sistem domokrasi ini sudah sangat parah semua mengarah ke diktaktor.
Contoh Republik Korea Utara, Republik Demokratik Kongo dan lain sebagainya.
Menurut saya sistem demokrasi ini harus diubah karena sudah kebablasan disalah gunakan para kartel dan penguasa.
Bebas mengeluarkan kebijakan sementara rakyat dibungkam dengan berbagai aturan yang dibuat. Contoh pembelian pertalit dan solar, saya pertama menduga hanya dikenakan adm Rp100 Rupiah.ternyata adm nya Rp 1000 Rupiah kalau dalam 1 jam yang akses 50 juta orang diseluruh indonesia akses ling itu. Artinya 50.m uang yang masuk keling websait itu.lalu kemana uang itu dan untuk siapa .
Mungkin saja pembelian sembako kedepan akan diberlakukan begitu
luar biasa teganya penentu kebijakan ini
Tanpa ada sidang paripurna MPR RI, DPR RI tiba-tiba ada aplikasi, Apakah marwah negara ini sudah tidak ada ?
Semua sudah dikuasai kartel, hanya Tuhan yang tau semoga masyarakat dan semua lapisan pemerintah sadar bisa saling introspeksi saling membenahi
Tatanan Demokrasi ini dugaan saya jelas sudah kebablasan.
Pasirkolotok
4 juli 2022
Selaco International Federation
Rohidin SH.PKVIII
Trurt Guarante Phoenix Ina 18 lady Ofrasse Sulan Patrakusuma.
Ditulis
Sultan Patrakusuma Vlll