TASIKMALAYA – Dengan beberapa prestasi kejuaraan yang berhasil di raih dari mulai tingkat Pekan Olahraga Daerah (PORDA) dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas), serta tingkat Pekan Olah Raga Nasional (PON) pada tahun 1996, atlit cabang Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jawa Barat (Jabar) bernama Nono Sukarno, bahkan sempat mengikuti kejuaraan-kejuaraan di balap sepeda yang ada di indonesia.
Atlit ISSI Nono Sukarno tersebut yang merupakan asal warga Kmpung Kebon Tengah, Rt 04/05, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Dalam setiap event yang di ikutinya sering mengatasnamakan Putra Galunggung Tasikmalaya, selain beberapa prestasi tersebut yang sering di raihnya, juga sempat menjadi salah satu juara Bunga Tulip pada 17 februari 1990 silam di Wonogiri.
Selain itu, Atlit asal Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) tersebut juga sempat mendapatkan penghargaan dari Pusat Pendidikan Pasukan Khusus dari pelatihan karakter Atlit SEA Games angkatan Vlll pada 9 hingga 22 Maret 2011 oleh komandan pusat pendidikannya Kol. Inf. Santos G Matondang, juga berhasil mendapatkan penghargaan dari Presiden International Olyimpic Committe (PIOC), Juan Antonio Samaranch, dengan tema National Cyicling Coaches ll pada tanggal 23 hingga 30 September 2001 Batu East Java Indonesia.
Dengan setumpuk prestaasi dan juga penghargaan yang berhasil di raihnya, Nono Sukarno sempat mengharumkan nama Kota / Kab Tasikmalaya. Bahkan, nama Nono Sukarno pada saat itu seakan sudah tidak asing di dengar, karena sudah di kenal oleh berbagai kalangan orang, apalagi di kalangan para pembalap sepeda. Tidak hanya itu, Nono Sukarno juga sempat menjadi pelatih dari tim Porda Tasikmalaya. Namun sayang, stelah atlit Nono Sukarno tersebut terserang penyakit serius yang hingga kini terdampar dan sama sekali tidak bisa beraktivitas, pihak Pemerintah Kota / Kabupaten Tasikmalaya, dan juga para pihak keolahragaan serta pihak-pihak terkait lainnya. Sama sekali tidak pernah ada yang memandang apalagi memperhatikan Nono Sukarno yang sempat mengharumkan nama daerah di bidang olahraga.
Nono Sukarno mengatakan, Sudah hampir 6 bulan ini sedang di timpa keadaan sakit struk, semenjak itu, beberapa penghargaan hasil jerih payah yang di raih beberapa kali seolah tidak ada harganya lagi, kepedulian dari Koni Kota Tasikmalaya dan juga Koni Kabupaten Tasikmalaya terutama dari ISSI Kota / Kab Tasikmalaya. Padahal, mereka semua banyak yang belajar dari pengalaman karena sering bersama saya, hingga anak -anak didiknya sampapai berhasil menjuarai Porda.
Bahkan kata Nono, Hingga saat ini Dari Ikatan Sport Speda Indonesia (ISSI), maupun pihak keolahragaan serta pihak-pihak terkait lainnya di Kota Tasikmalaya ini, sedikitpun tidak pernah ada yang peduli. Apalagi dari pihak Komite olahraga Nasional Indonesia (KONI) tingkat Kota / Kab Tasikmalaya maupun tingkat Jawa Barat (Jabar), semuanya sudah tidak ada yang peduli sama sekali, seolah-olah mengakuinya hanya pada saat di butuhkan sajah ketika ada kegiatan dan ketika sehat saja. Bahkan, ketika ada persiapan PORDA, banyak atlit-atlit Tasikmalaya yang sangat tidak di perhatikan oleh pihak pemerintah, jadi para atlit olah raga yang berprestasi khususnya asal Tasikmalaya, banyak yang ikut ke daerah-daerah yang lain.
“Semenjak saya terserang sakit seperti ini, pihak Pemerintah dan juga dari pihak keolahragaan dan lainnya, semuanya sudah tidak ada yang peduli sama sekali, tidak ada bentuk perhatian apalagi bantuan.” terang Nono di rumah kediamannya, Selasa, 14 Maret 2017.
Nono berharap, Semoga Pihak Pemerintah Kota / Kab Tasikmalaya dan juga pihak terkait lainnya ada yang bisa peduli terkait adanya penyakit yang di derita seperti ini, karena, selain keadaan saat ini tidak bisa bergerak, ia juga tidak bisa bicara jelas, karna terganggau akibat dari penyakit setruk.(Endang Kusnadi).
Editor : Deni