Akibat Masih Sepi,Pengelola Objek Wisata ini Tak Bisa Jelaskan Pendapatan

oleh

20160823_165000

Kabupaten Tasikmalaya – Objek Wisata yang merupakan tempat pemandian air panas “Cipanas Cipacing” di wilayah Desa Banjarsari,Kecamatan Pagerageung,Kabupaten Tasikmalaya Utara,Jawa Barat (Jabar),yang mempunyai satu kolam dan dua belas kamar mandi air panas,hingga kini masih kelihatan sepi dan kurang pengunjung.

Rustandi Pengelola Cipanas Cipacing tersebut saat di temui Kontenjabar.com rabu (24/8) di lokasi itu mengatakan,pemandian air panas di Cipanas Cipacing ini,yang berada di wilayah termasuk Desa Banjarsari,Kecamatan
Pagerageung,Kabupaten Tasikmalaya Utara,hingga kini masih terlihat sepi oleh para pengunjung,bahkan,saat hari-hari biasa yang bukan hari libur atau tanggal merah,pengunjung yang masuk ke Cipanas Cipacing ini kebanyakannya orang-orang pribubumi dan orang-orang yang rumahnya di sekitaran sini. “Hari-hari biasa,yang mandinya kebanyakan cuma warga sekitar sini,mau di karcis gimana coba” ucap Rustandi

Padahal kata Rustandi,Cipanas Cipacing ini sudah ada dari jaman Belanda dulu kala sekitar tahun 1900-an,yang menurut kabar,dulunya cuma ada tiga bak air panas,seharusnya cipanas ini sudar ramai oleh pengunjung karena sudah lama,mungkin karena cipanasnya terlalu di dalam perkampungan yang lumayan agak jauh dari jalan raya Ciawinya,dan juga kemungkinan Cipanas Cipacing ini belum di kenal jauh. “Lumayan jauh dari jalan besar ke cipanas ini,sekitar dua kiloan”

Lanjut Ia,upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kab Tasikmalaya untuk keramaian Cipanas Cipacing ini,sudah terealisasi pada tahun 2008 dengan program rehab total,yang luas keseluruhan cipanas ini semuanya 400 bata,upaya Pemda tersebut,selain untuk menarik pengunjung,juga demi kenyamanan para pengunjungnya.
Yang tadinya cipanas ini cuma dengan kamar-kamar bilik biasa seadanya,sekarang sudah menjadi cukup mewah dengan bangunan tembok yang kokoh dan desain yang nyaman. “Dulunya tidak seperti ini,hanya kamar-kamar bilik biasa,sekarang kan terlihat cukup mewah dan nyaman,harusnya ramai”

Di singgung terkait pendapatan Cipanas Cipacing tersebut yang merupakan Asset APBD Kab Tasikmalaya,Rustandi mengatakan,saya tidak bisa beberkan,berapa penghasilan per bulan maupun tahunnya cipanas ini. “Masalah pendapatan saya tidak bisa sebutkan,silahkan saja ke Pak Kabid Pariwisata,ke Pak Edi biar jelas”.

Tanggapan terkait jumlah dan target pendapatan Pariwisata Cipanas Cipacing tersebut,di terangkan Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pariwisata Edi Chrisyadi saat di jumpai di ruang kerjanya rabu (14/9), Target minimal pendapatan yang harus di capai dari penghasilan sehari-harinya Cipanas Cipacing itu,per tahunnya harus menempuh Rp 30 Juta. Sedangkan hasil pendapatannya hingga saat bulan ini,baru terkumpul atau masuk laporan ke Dinasnya,kurang lebih sekitar 71 persenan dari total Target Rp 30 Juta. “Targetnya Cipanas itu Rp 30 Juta per tahun,cuma hingga bulan ini baru ada penyetoran 71 persennya saja” kata Edi

Mengenai pemeliharaannya di katakan Edi, Untuk daya tarik pengunjung ke Cipanas Cipacing itu,segala sesuatunya dari mulai setiap jenis mainan anak-anak,dan juga pasilitas yang sangat di butuhkan di cipanas itu,hingga saat ini sedang di ranncang dan di agendakan,cuma belum jelas kapan realisasinya,karna masih dalam tahap di upayakan. “Sudah ada agendanya,cuma belum jelas kapan realisasinya” (Deni)

Berita ini telah di perbaharui dengan tanggapan narasumber terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *