Bupati Rocky Terima Mahasiswa KPM 

oleh
Bupati Aceh Timur, H. Hasballah HM.Thaib (kanan) menerima berkas data mahasiswa dari Warek I Drs. H. Gunawan, MA, Ph.D (kiri) dalam Serah Terima 1.399 mahasiswa/i UIN Ar Raniry Banda Aceh di Gedung ISC Aceh Timur di Idi, Selasa (5/3/2019).

ACEH TIMUR — Bupati Aceh Timur H. Hasballah HM. Thaib, menerima 1.399 mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh. Prosesi penyerahan para mahasiswa/i tersebut berlangsung di Gedung Idi Sport Center (ISC) Aceh Timur di Idi, Selasa (5/3/2019).

Mereka diserahkan Wakil Rektor I UIN Ar Raniry, Drs. H. Gunawan, MA, Ph.D, ke Bupati Aceh Timur dan seterusnya akan diserahkan ke 15 kecamatan untuk melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tahun Akademik 2018/2019 selama 60 hari.

Civitas UIN Ar Raniry Banda Aceh tampak juga dihadiri Wakil Rektor II DR. Syaribuddin, S.Ag, M.Ag. Karo Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Ar Raniry, Drs. H. Jakfar Yacob. Ketua Lembaga Penerlitian dan Pengabdian Masyarakat, DR. Salami. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Muslim Razali, SH, M.Ag.

Jajaran Pemkab Aceh Timur dihadiri unsur forkopimda, para staf ahli bupati, para asisten, para pimpinan OPD terkait, para camat dan kabag dijajaran Setdakab Aceh Timur. Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor II UIN Ar Raniry Banda Aceh, DR. Syaribuddin, S.Ag, M.Ag, juga menyerahkan buku hasil karangannya sebagai kenang-kenangan ke Bupati Aceh Timur.

Para mahasiswa yang diserahkan ke Aceh Timur akan ditempatkan ke 15 kecamatan yakni Kecamatan Madat, Simpang Ulim, Pante Bidari, Darul Ihsan, Banda Alam, Birem Bayeun, Darul Aman, Indra Makmur, Ranto Peureulak, Idi Rayeuk, Peudawa, Ranto Selamat, Sungai Raya, Peureulak dan Kecamatan Julok.

Bupati Aceh Timur H. Hasballah HM.Thaib atau Rocky, dalam arahannya mengharapkan para mahasiswa/i dalam melaksanakan KPM di 15 kecamatan di Aceh Timur untuk menyesuaikan diri dengan desa dan lingkungan sekitar ditempat yang ditugaskan. Begitu juga dengan berbagai kegiatan sosial kemasyarakat dan keagamaan yang sudah terbentuk di desa untuk diikuti, seperti pengajian siang dan malam hari.

“Segera menyesuaikan diri dan ikuti tatanan desa setempat. Jika di desa itu memiliki lembaga pendidikan baik formal atau non formal diisi dengan berbagai kegiatan tambahan sesuai dengan kurikulum yang ada dan ilmu yang dimiliki,” kata lulusan UISU itu.

Diharapkan juga para mahasiswa yang ditugaskan ke daerah itu dalam kontek KPM benar-benar memanfaatkan waktu selama dua bulan kedepan untuk mengabdi ke masyarakat. “Satu hal yang paling penting adalah jangan sampai terlibat dalam politik praktis ditengah-tengah masyarakat, karena ini tahun politik dan pemilu sudah diambang pintu,” tutur Rocky. (*).

Penulis : Zulkifli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *