BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Disperpusda), fokus menumbuhkan budaya membaca di lingkungan Pegawai Negri Sipil (PNS) dan non PNS guna peningkatan kualitas SDM.
“Programnya kepala OPD diharuskan memiliki KTA Perpustakaan. Nanti lanjut ke pejabat dinas dan non PNS yang ada di dinas untuk mengarahkan memiliki KTA Perpustakaan. Kalau udah seperti itu, nanti Dinas Perpustakaan akan menyediakan dan mengirim langsung ke kantor dinas sesuai dengan buku yang mereka butuhkan.” Ungkap Kadisperpusda Jawa Barat, Riadi S. Km. M. PH, saat dikunjungi Kontenindomedia.com diruang kerjanya. Kamis, 10/10/2019.
Sejalan dengan perkembangan zaman, dikatakan Riadi, pengertian perpustakaan berubah secara berangsur, yang pada mulanya setiap ada kumpulan buku-buku koleksi yang dikelola secara rapi dan teratur, disebut perpustakaan. Tetapi karena adanya perkembangan teknologi modern dalam usaha pelestarian dan pengembangan informasi, maka koleksi perpustakaan tidak hanya sebatas buku-buku saja, tetapi juga beraneka ragam jenisnya.
“Perpustakaan merupakan pintu gerbang pengetahuan, menyediakan kebutuhan dasar bagi pembelajaran sepanjang hayat serta pengembangan kebebasan dan budaya, baik bagi individu maupun kelompok. Perpustakaan juga dapat diartikan sebagai suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang menghimpun, mengelola bahan-bahan pustaka, baik itu berupa buku-buku maupun bukan buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu.” Kata Riadi.
Sehingga Riadi menambahkan, nantinya dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh para pemakainya, berbeda dengan Perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang ada di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah. Katanya.
Sementara itu, Kepala DPMD Provinsi Jabar Dedi Sopandi, sangat menyambut positif tentang penumbuhan program tersebut. “Program penumbuhan budaya baca itu bagus. Sebagai kepala OPD, Saya sangat mendukung untuk hadirnya pojok baca, dan setiap OPD juga pastinya punya ruang tunggu, harusnya ada itu kotak atau lemari literasi berisi buku-buku untuk tamu yang berkunjung ke kantor dinas. Sambil menunggu mereka bisa baca-baca buku,” ungkap Dedi, kepada saat diruang rapatnya. Kamis, 10-10-2019.
Penulis : Kurniawan Trianto
Editor : Deni