BANDUNG – Upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan mutu dunia pendidikan, akhir-akhir ini sedang digalakan pemerintah. Melalui program wajib belajar pemerintah bahkan tak sedikit mengelontorkan dana untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut.
Namun sayang, upaya pemerintah dalam rangka mencerdaskan anak bangsa ini tak selamanya berjalan mulus. Seperti yang terjadi di SDN Cihawuk Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Di sekolah ini masih banyak ditemui siswa yang saat ini duduk dibangku kelas enam SD masih belum lancar membaca dan menulis.
Saat kontenjabar.com menyambangi sekolah tersebut. Beberapa warga yang mengaku orang tua di sekolah tersebut, mereka mengaku bahwa anak-anak mereka tidak mendapatkan pelajaran sebagai mana mestinya.
Kepala Sekolah SDN Cihawuk, Dadang Kusmayadi membenarkan bahwa beberapa siswa disana memang belum lancar membaca dan menulis meski sudah duduk di bangku akhir sekolah dasar tersebut.
Dadang mengakui, hal tersebut karena terbatasnya fasilitas kegiatan belajar mengajar serta adanya indisipliner pada beberapa tenaga pengajar yang ada disekolah tersebut.
“Kami mengakui memang ada beberapa siswa yang sebetulnya belum layak duduk dibangku kelas enam, saya juga heran kenapa mereka bisa naik kelas padahal membaca saja mereka belum lancar,” ujar Dadang.
Dadang yang baru menjabat kepala sekolah tersebut selama empat bulan, berjanji akan segera membenahi kinerja dan pola belajar mengajar disekolahnya. Terkait ada beberapa guru yang sering bolos mengajar, Dadang berjanji akan segera memanggilnya dan berkoordinasi secara intern.
“Terkait beberapa guru baik yang PNS maupun guru honorer yang sering bolos mengajar, nanti kami akan coba berkoordinasi. Kalau memang akan tetap seperti itu, saya serahkan kepada Dinas Pendidikan saja.” Pungkasnya. (Supriyanto)