Hari Guru, PGRI Purwakarta: Guru Harus Sejahtera Lahir Bathin

oleh
Peringatan hari guru nasional, dan HUT PGRI ke 73 yang digelar Pemerintah Kabupaten Purwakarta, di Taman Pasanggrahan Pajajaran, Kabupaten Purwakarta. Senin, 26/11/2018. Foto : M. Dofir Ibrahim 

PURWAKARTA – Peroleh gelar sebagai pahlawan, meskipun tanpa tanda jasa, guru di harapkan lebih profesional, baik, agar menjadi sosok yang selalu menjadi suri tauladan bagi generasi penerus sebagai penerus arah langkah bangsa negara dan agama.

Selamat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 73, semoga menjadi guru yang profesional, baik dan dihormati oleh para muridnya, seperti jaman dahulu selalu dikenang, diingat sebagai pahlawan. Meskipun tanpa tanda jasa.

Demikian dikatakan Sekretaris daerah Purwakarta, Iyus Permana, pada moment peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 73 yang digelar Pemerintah kabupaten Purwakarta, senin (26/11/2018), di Taman Pasanggrahan Pajajaran.

“Pada peringatan Hari Guru Nasional kali ini juga diberikan penghargaan kepada sejumlah guru berstatus honorer yang sudah mengabdi selama 10 tahun atau lebih. Alhamdulillah acaranya meriah sekali, hadir perwakilan guru dari 17 kecamatan, acaranya berjalan lancar,” terang Iyus.

Selain penghargaan, juga ada sejumlah program peningkatan kapasitas guru pada 2019 mendatang, seperti workshop cara menulis karya ilmiah yang nantinya menjadi syarat para guru terutama golongan 4A ke 4B.

“Guru harus bisa membuat karya ilmiah, kemarin hampir 150 orang dan akan terus berlanjut dilaksanakan oleh PGRI dan Disdik untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan yang menyangkut kepentingan para guru,” jelasnya.

Ketua PGRI, H.M. Rasmita, di tempat yang sama, berharap di ulang tahun ke-73 ini PGRI bisa semakin dewasa, semakin terarah pemikiran serta kerjanya dalam rangka memperjuangkan aspirasi anggotanya, yaitu para guru.

“Tidak banyak bagi PGRI yang mesti diperjuangkan, yaitu kesejahteraan lahir dan batin para guru, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya merasa nyaman, aman, sehingga apa yang ditugaskan kepada guru itu bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Rasmita.

Untuk itu, PGRI akan berjuang terus untuk memperjuangkan rekan-rekan guru yang masih berstatus honorer, dan berharap pemerintah pada tahun 2019 bisa tuntas dan dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.

“Mudah-mudahan yang honorer ini bisa jadi PNS, atau paling tidak jadi pegawai yang statusnya diakui,” tutupnya

 

 

Sumber : Diskominfo
Editor    : M. Dofir Ibrahim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *