Kondisi Bangunan SDN Singajaya 06 Nyaris Ambruk, Begini Sikap Camat Jonggol

oleh
Beben Suhendar, Camat Jonggol, Kabupaten Bogor, saat meninjau langsung kondisi memprihatinkan bangunan SDN Singajaya 06 yang berlokasi di Kampung Cikajang, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Rabu 11 Oktober 2017. KONTEN INDONESIA / Ibra Hermawan

KAB BOGOR – Gedung Sekolah Dasar Negri (SDN Singajaya 06) di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), kondisinya sangat meprihatinkan dan terlihat nyaris ambruk. Hal tersebut cukup membuat rasa miris pimpinan wilayah setempat yakni Beben Suhendar, Camat Jonggol setempat.

Setelah sebelumnya mendapatkan sejumlah informasi terkait kondisi sekolah tersebut, Beben Suhendar, Camat Jonggol itu langsung melakukan tinjauan ke lokasi SDN Singajaya 06, yang berlokasi di Kampung Cikajang, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Beben mengatakan, sangat menyayangkan sekali dirinya bisa mendapatkan informasi tersebut baru-baru ini. Jika informasinya terdengar dari jauh-jauh hari atau di tahun sebelumnya, kemungkinan untuk proses usulan renovasi atau perbaikannya bisa di kawal dan terealisasi di tahun 2017 ini.

“Selain info dari pihak sekolah sendiri, saya sudah kroscek ke Pemda, bahwa realisasi bantuan renovasi SDN Singajaya 06 Jonggol ini, bisa turun di tahun 2018 nanti. Sementara, untuk pembangunan fisik tidak bisa di ubah pada Anggara Perubahan. Makanya kita tunggu di tahun depan saja, akan tetapi tetap kita kawal hingga benar terealisasi,” kata Beben, saat di jumpai di ruang kerjanya, Rabu 11 Oktober 2017.

Dikatakan Beben, pihaknya akan terus mengawal anggaran baik di eksekutif maupun legislatif. Disamping itu, Ia berjanji jika realisasi bantuan untuk renovasi gedung SDN Singajaya tersebut gagal di kucurkan, pihaknya akan merobohkan sendiri gedung sekolahnya, karena di anggap sudah tidak layak untuk di gunakan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Saya bersumpah, jika tahun 2018 nanti untuk renovasi gedung SDN tersebut gagal, maka mau tidak mau akan saya robohkan sekolahnya. Mengingat kondisi gedung tersebut sudah tidak memungkinkan untuk proses belajar-mengajar,” tegas Beben, yang terlihat peduli dengan masayarakatnya.

Menurut Beben, hal itu di lakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa, baik murid mau pun guru-gurunya yang sedang mengajar di kemudian hari.

“Itu saya lakukan justru untuk mencegah terjadinya korban jiwa di kemudian hari, entah terhadap para murid maupun guru-gurunya ketika proses belajar-mengajar,” katanya, seraya bersumpah atas mirisnya melihat kondisi tempat menimba ilmu pendidikan bagi generasi penerus diwilayahnya.

(Ibra Hermawan)

 

 

Kontenindonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *