Tanamkan Karakter, SDN 1 Nagrikidul Kembali Kunjungi Pesantren Abah Budiman

oleh
Kepala sekolah SDN 1 Nagrikidul Purwakarta, Kusmiati,  bersama guru serta murid, Kamis 8/11/2018, kembali berkunjung kepondok pesantren Madinah Darul Barokah, desa Dangdeur kecamatan Bungursari, Purwakarta (pesantren Abah Budiman)

PURWAKARTA – Bersama dengan beberapa murid juga guru, kepala sekolah SDN 1 Nagrikidul Purwakarta, Kusmiati, hari ini, Kamis 8/11/2018, kembali berkunjung kepondok pesantren Madinah Darul Barokah, desa Dangdeur kecamatan Bungursari, Purwakarta (pesantren Abah Budiman), setelah beberapa bulan sebelumnya juga sempat berkunjung.

Di pesantren yang saat ini mendidik lebih dari seratus santri baik putra maupun putri khususnya anak Yatim/piatu tersebut, Kusmiati mengatakan jika kunjungannya bersama rombongan selain bersilaturahmi juga sebagai bentuk pembelajaran terhadap anak didik disekolah yang di pimpinannya.

“Ya pengen silaturahmi dengan anak-anak yatim dan Abah Budiman, sekaligus mengajarkan kepada anak-anak murid kami untuk bagaimana lebih bisa memiliki rasa peduli terhadap saudara-saudaranya yang mungkin nasibnya tidak seberuntung mereka, ini bagian dari pendidikan karakter,” jelasnya.

Membawa sejumlah bantuan kebutuhan pokok seperti beras, telur, mie Instan, Kusmiati menjelaskan jika semua itu terkumpul dari para murid dari program kemis welas asih yang selama ini berjalan.

“Setiap kamis kan pendidikan di Purwakarta ada program ‘kemis welas asih”, yang kemudian hasilnya di bagikan kepada murid dari keluarga tidak mampu, tetangga sekolah, termasuk juga kepada pesantren atau yayasan yatim/piatu. Jadi seminggu sekali kita bisa wisata religi dengan mendatangi tetangga,” terangnya.

Menerima kedatangan kepala sekolah SDN 1 Nagrikidul bersama rombongan, Abah Budiman mengaku senang karena Pesantren yang dikelolanya kembali dikunjungi.

“Alhamdulillah…!, senang sekali SDN 1 Nagrikidul kembali silaturahmi kemari. Semoga dengan terjaganya silaturahmi ini dapat mendatangkan berkah dalam hidup, umur panjang yang bermanfaat, rizki yang cukup sekaligus berkah, dan semoga semua cita-cita terkabul, Aamiin !,” ungkap Abah Budiman.

Mengetahui pesantren yang di kunjunginya adalah tempat diasuh dan di didiknya anak yatim/piatu dan dhuafa. Beberapa murid terlihat ada yang menangis haru.

“Ternyata saya beserta teman-teman yang ikut kemari saat ini adalah anak yang beruntung, masih memiliki orang tua, bahkan saya masih sering manja. Sedangkan mereka….?, kata seorang murid sambil mengusap air matanya.

 

 

 

 

Reporter: M. Dofir Ibrahim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *