INDRAMAYU – Sedikitnya 20 siswa SMP sebuah sekolah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terpaksa digiring polisi usai pesta minuman keras di sebuah tempat pemakaman umum (TPU) di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Aksi teler ramai-ramai di kuburan itu berlangsung, Sabtu siang 14 Januari 2017 sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka sengaja datang ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor.
Belakangan diketahui, usai pesta menenggak miras jenis tuak, mereka berencana akan melakukan aksi tawuran. Beruntung warga yang mengetahui kejadian dan rencana itu langsung melaporkannya kepada petugas kepolisian dari Polsek Anjatan. Mendengar sirine polisi, para siswa bau kencur ini lari tunggang langgang meninggalkan lokasi dan sepeda motor mereka, kemudian oleh polisi sepeda motor mereka diangkut ke Mapolsek Anjatan.
Selang beberapa waktu kemudian, orang tua pelajar yang meninggalkan sepeda motornya tersebut mulai berdatangan ke Mapolsek. Maksud mereka hendak mengambil sepeda motor, tapi polisi meminta orang tua memanggil anak-anaknya untuk diberikan pembinaan. Tak hanya para siswa, orang tua serta pihak sekolah juga diundang polisi. Mereka diminta sama-sama melakukan pembinaan serta menandatangani surat pernyataan agar kelakuan serupa tidak terulang kembali.
Kapolsek Anjatan AKP Noneng Sukarna menjelaskan, kenakalan remaja masih menjadi persoalan yang pelik dan menjadi tugas semua pihak untuk melakukan pencegahan. Namun, sambung kapolsek, mengurangi kenakalan remaja tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Karena itulah kita undang orang tua dan guru untuk sama-sama melakukan pengawasan kepada anak-anaknya. Jangan sampai kenakalan mereka ini semakin keterlaluan,” jelas Kapolsek.***
Editor : Hens Pradhana