Akibat Rasa Trauma, Korban Gempa Aceh Tak Mau Dirawat Didalam Bangunan RS

oleh
Sumber foto : Tempo.co
Sumber foto : Tempo.co

ACEH – Gempa berkecepatan 6,5 skala righter yang mengguncang sejumlah wilayah di Aceh pada Rabu 07-12-2016 kemarin, hingga kini masih menyisakan tangis pilu yang mendalam bagi seluruh keluarga korban dan juga masyarakat dalam maupun luar Aceh. Bencana tersebut yang hingga kini sudah menelan 97 korban meninggal dunia, dan ratusan orang luka-luka dari mulai anak-anak kecil hingga lanjut usia. Akibat rasa trauma dengan bencana alam yang signifikan itu, membuat sejumlah korban luka-luka lainnya tidak mau di rawat didalam gedung Rumah Sakit (RS).

Gempa Aceh signifikan itu, Selain memakan ratusan korban meninggal dunia dan luka-luka, juga merobohkan sejumlah gedung bangunan RSUD dan gedung Sekolah serta gedung-gedung ruko dan berbagai gedung lainnya hingga rusak berat.

Informasi yang dapat di himpun tim Kontenjabar.com hingga Kamis pagi 08-12-2016, Sjumlah tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di bantu Aparat TNI dan POLRI serta para relawan bencana, terus melakukan penyisiran di setiap wilayah dampak bencana guna pencarian korban.

Menurut informan bernama Ambran Sihole (38) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Jumlah korban yang Ia ketahui hingga saat ini, yaitu 97 orang korban meninggal dan kurang lebih 300 orang luka-luka yang sebagian 30 persennya luka berat cukup serius. Sejumlah korban luka-luka tersebut akibat bencana alam itu, semuanya sudah di larikan ke berbagai Rumah Sakit (RS) terdekat untuk terus mendapatkan perawatan dan pengobatan yang intensif. ucap Ambran melalui sambungan telepon cellular kepada Kontenjabar.com Kamis 08-12-2016

Cuma kata Ambran, Diduga akibat rasa trauma cukup dalam yang dirasakan mereka (Korban), sehingga kebanyakan korban luka-lukanya tidak mau di rawat untuk diobati di dalam gedung bangunan rumah sakitnya dan lebih banyak memilih untuk diobati di luar bangunan, yang kebanyakan korbannya mengatakan takut ada Gempa susulan hingga merobohkan rumah sakit tempat mereka di rawat.

Dikatakan Ambran, Gempa yang berpusat awal di wilayah Kabupaten Pidi Jaya tersebut, berasal di daratan yang ahirnya menyebabkan getaran serius dan merusak sejumlah pemukiman penduduk yang signifikan, sehingga mengakibatkan sejumlah bangunan yang tidak memakai desain kekuatan getaran gempa, roboh dan kebanyakan bangunannya rusak berat. (Deni)