Bocah Kelas 3 SDN1 Cikoneng Dianiyaya Ortu, Kasek Bantah Lalai

oleh

CIAMIS,kontenindonesia – Tragedi 8 Perbruari 2020 penganiayaan murid kelas 3 SDN 1 Cikoneng di ruang kelas oleh orangtua murid disesalkan pihak orangtua korban lantaran terjadi di ruang kelas belajar, dan menduga telah terjadi kelalain pihak sekolah dalam menjaga keamanan serta kenyamanan murid di lingkungan sekolah, kini jua pelaku penganiyayaan telah dilaporkan ke Kepolisian.

NW, kerabat korban menyayangkan ada kejadian yang mecoreng citra sekolah itu “Keponakan saya murid kelas 3 (R) mendapatkan penganiayaan orangtua temanya” kata NW kepada kontenindonesia.com, senin (10/2/2020) di depan kampus SDN1 Cikoneng.

Dituturkannya, lingkungan sekolah yang berbenteng dan bergerbang besi itu seharusnya bisa menjamin keamanan dan kenyamanan para murid dari berbagai gangguan pihak luar terlebih tindakan penganiyayaan dari orangtua murid.

Kejadian telah terjadi, NW mengatakan pihak  sekolah telah mempertemukan kedua belah pihak orangtua murid dan menyelesaikan permasalahan “Kami telah melaporkan pelaku penganiyayan ke Kepolisian, melakukan rekam medis, yang selanjutnya akan melaporkan kembali pelaku disertai kelengkapan pelaporan” kata NW.

Dari cupikan video para murid yang  dimintai keterangan oleh sekolah dan orangtua didapati keterangan tindakan penganiyayan yang diterima korban yaitu, ia di tampar, dicubit, dipukul, didegungkeun (didrong kepala), hingga ditendang, malahan dipalak kudu ngasih dua ribu perak saban hari ke anak pelaku sebagi ganti kerusakan tempat pensil yang dituding dirusak korban.

Sementara itu, kejadian mengakibatkan R trauma dibantah Kasek SDN1 Cikoneng, Elli Suherli pihaknya telah lalai dan terjadi oleh pelaku yang ketiga kalinya “Waktu kejadian disaat jam istirahat, guru juga istirahat ada yang makan. Kalau terjadi saat jam belajar tentu guru juga melerai” kata Elli, diwaktu kejadian pihaknya tidak tahu karena sebagian guru sedang ada kegiatan di SD Nasol dan guru yang ada disekolah sedang membimbing  kegiatan bersih-bersih sekolah yang ujarnya saban hari sabtu rutin dilaksanakn bersama para murid “Rupanya WD (pelaku penganiyaya) orangtua G mengendap mencari waktu lengah” ujar Kasek.

Terangnya dilihat dari poto, R mengalami luka-luka dan tidak sekolah hari ini karena terauma. Penyebab kejadian berdasar keterangan teman-teman korban yang  dividiokan orangtua murid, kejadian bermula tempat pensil milik G tidak dapat dibuka karena memakai kunci kombinasi lalu R mencoba menolong, namun tidak berhasil dan takut rusak maka dikembalikan, dan G kemudian merobek serta membanting tempat pensilnya “G mengadu ke orangtuanya (WD) memelintir keterangan, dikatakannya yang merusak tempat pensil adalah R” kata Kasek.

Permasalah disekolah telah selesai, ia akan melakukan home viste. Sementara tentang pelaporan ke Kepolisian adalah diluar sekolah ujarnya itu dilakukan oleh masyarakat yang berani “Kemarin telah diselesaikan, dan tadi pagi pun Kedua belah pihak orangtua sudah kesini, nanti kalau G mau pindah sekolah maka Kami akan mengabulkan” kata kepala Sekolah SDN1 Cikoneng.

 

Editor :Abraham

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *