Diduga Semakin Merajalela, Peredaran Obat Tramadol di Bogor Terang-Terangan

oleh
Tampak obat-obat jenis golongan G, yang diduga kerap disalahgunakan. Foto: Ilustrasi

KOTA BOGOR – Dugaan maraknya peredaran obat terlarang golongan (G) di seputaran Jalan Cipaku, Dekeng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), sungguh memprihatinkan.

Pasalnya, obat jenis Tramadol, Excimer dan lainnya yang terkandung golongan G itu, kerap di konsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Bahkan, hingga saat ini penjual obat jenis tersebut secara terang-terangan membuka toko obat yang berkedok warung klontongan.

“Secara terang-terangan pak, mereka melayani para pembeli yang biasa menkonsumsi Tramadol dan Excimer baik orang dewasa maupun anak remaja dibawah umur. Bahkan obat tramadol ini sering di konsumsi remaja wanita,” ungkap  warga di wilayah tersebut yang enggan disebutkan identitasnya kepada wartawan. Senin 21/10/2024.

Ia mengatakan, praktek penjualan obat ilegal tersebut seakan luput dari pengawasan pihak Aparat Penegak Hukum (APH) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang hingga saat ini diduga tidak pernah terkena oleh tindakan yang di lakukan dan terkesan adanya pembiaran.

“Saya curiga jangan-jangan mereka main mata dengan aparat. Kok bisa mereka menjual obat-obatan itu secara bebas. Boro-boro pakai resep dokter, yang belinya juga rata rata anak muda,” katanya.

Menurutnya, penjualan obat Tramadol dan Excimer tidak dibenarkan dengan alasan apapun, karena obat tersebut termasuk salah satu golongan Narkoba.

“Penjualnya bisa dijerat pidana sesuai Pasal 196 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana 10 tahun penjara, dan Pasal 197 UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” paparnya.

Sementara, bos penjual obat Tramadol yang diketahui berinisial YJ, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, seakan berat memberikan komentar dan terkesan mengabaikan konfirmasi dari awak media.

“Silahkan datang saja ke toko untuk berkordinasi dengan orang warung,” singkatnya.

Reporter: Tim