CIAMIS – Upacara Peringatan Hari Proklamasi ke 78 tingkat Kecamatan Cimaragas yang dikonsentrasikan di Lapangan Mulya Beber, Kamis (17/8/2023) nampak keheranan dan nyeleneh dari peserta upacara dan masyarakat umum lantaran disinyalir Camat Cimaragas selaku Inspektur Upacara (Irup) mundur duduk di kursi padahal upacara sedang berlangsung menuai kontropersi bolehkah saat upacara berlangsung duduk.
Camat Cimaragas, Heri saat dikonfirmasi kontenindonesia.com via phonsell di nomor 0813 2154 xxx Senin (21/8/2023) tidak membantah ianya sempat duduk di kursi saat upacara berlangsung tindakan yang dianggap nyelenehnya itu akibat sakit. Ungkapnya tidak mengurangi kehidmatan upacara peringatan detik- detik proklamasi dan situasional karena itu bukan lapangan upacara tetapi taman yang tempatnya sempit.
Tempat upacara adalah Taman yang sempit menjadi alasan Irup duduk dikursi waktu pembacaan naskah UUD 45, Pancasila, dan Proklamasi, UUD 45, “Jadi kemarin itu tenda dan mimbar itu cuman satu, tenda undangan posisinya disamping jauh lalu melihat situasi muspika dibelakang mimbar. Posisinya tidak mungkin lari ke protokol ada membacakan Pancasila dan sebagainya disana tidak ada mik (mikropon) disediakan satu di mimbar,” ujar Camat Cimaragas, Heri.
“Ya udah piraku gogorowokan (Petugas berteriak.Red) saya mundur terus itu gantian. Itu aja secara teknis, tidak mengurangi kehidmatan,” penjelasan Camat, lanjutnya kalau bukan di mik Irup masa musti teriak.
Terangnya penggunaan mikropon Irup juga saat berdoa karena miknya jauh ada di obade, “Jauh dari tempat petugas yang pasti disamping podium tidak ada mik untuk petugas pembaca Pancasila dan UUD 45 dan Proklamasi. Para petugas semua kursi duduknya dibelakang Irup dan tenda ini hanya sebatas untuk Irup saja jadi sudahlah tempat duduk para petugas termasuk KUA dibelakang Irup,” ujar Heri.
Diceritakannya, kepada panita yang mefasilitasi waktu gladi 1min H ia mau menggeser tenda dibelakang mimbar tetapi sudah permanen dan posisi tiang bendera dengan mimbar sangat mepet jadi tidak mungkin buat tenda di belakang Irup, “H min satu waktu gladi tiang bendera terlalu depan jadi untuk tenda dan mimbar terlalu mepet karena bukan tempat upacara khusus (taman, karena Desa Beber belum punya lapang) tiang mendadak menggali.” Kilah Camat yang enggan dibilang nyeleneh dan ditanya inisiatif duduk kenapa tidak bergeser dan berdiri, tegasnya tidak mengurangi rasa khidmat bahkan berterimakasih ke Desa karena karena upacara telah terselenggara. Pelaksanaan upacara tingkat kecamatan diroling tiap tahunnya, tahun 2022 di Desa Cimaragas dan tahun ini di Desa Beber.
Sementara itu, Kepala Desa Beber Abdul Wahid Miftah Sofa enggan memberikan keterangan lebih ada ketakutan salah penjelasan, “Jadwal pelaksanan PHBN dilaksanakan di Desa Beber dan Paskibrakanya juga.” Terangnya singkat.
Penulis : Abraham