BANDUNG BARAT – Dalam menertibkan Bangunan Liar (Bangli) di wilayah Lembang, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di minta sejumlah pedagang yang saat itu bangunannya di bongkar, agar tidak tebang pilih dalam melaksanakan tugas penertiban bangunan liar. Selain itu, sejumlah pedagang tersebut juga mempertanyakan terkait pembangunan yang di lakukan Hotel Grand Paradise di Lembang, yang di nilai mereka menyalahi aturan dengan membangun gedung baru tepat di atas aliran sungai.
”Kenapa hanya bangunan kami saja yang di bongkar, sementara bangunan hotel yang terbukti menyalahi aturan dan juga tidak memiliki izin yang sah malah di biarkan.” tegas Andri Sumardi (28), korban yang terkena pembongkaran, kepada wartawan di Jalan Raya Lembang, tepatnya di dekat Hotel Grand Paradise, Kampung Legok, RT 1/9, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kamis, 09 Maret 2017.
Andri mengaku, Dirinya ikhlas atas adanya pembongkaran yang di lakukan oleh petugas gabungan, karena sadar telah menyalahi aturan dalam mendirikan bangunan. Meski begitu, dirinya meminta kepada Satpol PP agar tidak tebang pilih dalam melakukan tugas pembongkarannya. Pasalnya, bangunan liar itu bukan hanya ada di Kampung Legok saja, akan tetapi masih banyak bangunan liar lainnya yang berdiri di sepanjang Jalan Raya Tangkuban Perahu.
”Buat kami, yang penting ada keadilan saja, jangan sampai orang yang kecil di tindak, tapi orang-orang besar yang berduit tidak di perlakukan dengan sama.” kata Adri.
Hal yang sama di ungkapkan Siti Rohmah (49), salah seorang pedagang di Kampung Legok tersebut. Meskipun Ia menyadari bangunan milik saudaranya menyalahi aturan, namun Ia menilai pembongkaran yang di lakukan petugas gabungan tidak merata alias banyak tebang pilih. Padahal, bangli di sepanjang Jalan Tangkubanparahu masih banyak yang masih beroperasi. Keinginan semua pedagang, dalam menertibkan bangli harus merata saja. Jangan sampai ada tebang pilih,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol PP dan Damkar KBB Rini Sartika menyebut, Pembongkaran bangli yang di lakukan saat ini berjalan cukup kondusif, sedikitnya ada 100 orang petugas gabungan dari Satpol PP, TNI/Polri dan petugas dari kecamatan yang di turunkan untuk membongkar sebanyak 12 bangli, yang berada di Kampung Legok dan 14 bangli di daerah Cikole. ***
Editor : Deni