Selain Meluluhlantakan Mushola Dan Sejumlah Rumah, Longsor Dan Banjir Seret Tiga Unit Mobil

oleh
Bencana alam Longsor dan Banjir yang terjadi di beberapa desa berbeda kecamatan diwilayah Kabupaten Kuningan. Kamis, 22/02/2018. KONTEN INDONESIA / Ibra Hermawan

KAB KUNINGAN – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, terus menimbulkan bencana di berbagai wilayah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Jabar). Hingga masyarakat juga dihimbau untuk selalu waspada setiap waktu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin menjelaskan, berdasarkan laporan pada Kamis, 22/02/2018 pukul 18:00 – 24:00 WIB, telah terjadi bencana alam tanah longsor dan banjir bandang.

“Bencana tersebut tersebar di 14 titik desa delapan kecamatan di Kabupaten Kuningan,” kata Agus, saat dihubungi wartawan Kontenindonesia.com via telepon. Jumat, 23/02/2018.

Agus menyebut, untuk bencana alam tanah longsornya, terjadi di Desa Cipakem dan Desa Padamulya, Kecamatan Maleber, kemudian di Desa Pakembangan, Kecamatan Garawangi, dan Desa Sindangjawa, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan.

“Di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, longsor terjadi di Dusun Cisampih dan Dusun Cigerut, yang membuat akses jalan tertimpa longsoran. Sedangkan longsor di Desa Padamulya, terjadi di Dusun Singkup dan Dusun Cimulya.” ungkap Agus.

Sementara itu, di Desa Pakembangan Kecamatan Garawangi, longsor membuat jalan penghubung Kecamatan Garawangi dan Kecamatan Ciniru menjadi tertutup. Akibatnya, jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Di Desa Sindang jawa Kecamatan Kadugede, longsor melanda Dusun Manis RT 07/02 dan Dusun Manis RT 05/02, ” katanya.

Agus mengatakan, di Dusun  Manis RT 07/02, longsor menimpa rumah warga milik Nasihin, dan juga mengancam sepuluh rumah lain di bawahnya. Longsor pun menimpa sawah seluas 1,5 hektare.

Kemudian, di Dusun Manis RT 05/02, tebing longsor mengancam tiga rumah warga yang dihuni 11 jiwa. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, para pemilik rumah sudah mengungsi ke rumah saudara mereka.

Untuk bencana banjir, dikatakan Agus, terjadi di Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum. Dampaknya, sebanyak 241 jiwa yang menghuni 76 rumah diungsikan ke tempat yang lebih aman guna mengantisipasi terjadinya banjir susulan.

“Tak hanya merendam rumah, banjir juga merendam sebuah mushola, satu unit penggilingan padi, dan menyeret tiga unit mobil milik warga,” tutur Agus.

Selain di Desa Kawungsari, banjir juga melanda Desa Randusari, Kecamatan Cibereumserta Desa Cibingbin, Citenja, dan Sukaharja Kecamatan Cibingbin. Banjir pun dilaporkan menerjang Desa Bunder dan Desa Datar, Kecamatan Cidahu.

Di Desa Datar, tepatnya di Dusun Pahing, tercatat ada sekitar 200 rumah yangterendam dengan ketinggian air bervariasi hingga satu meter. Sedangkan di Dusun Puhun Desa Datar, dilaporkan ada sekitar 40 rumah yang terendam dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.

Agus menambahkan, banjir juga melanda dua desa di Kecamatan Luragung, yakni DesaBenda dan Desa Gunungkarung. Selain itu, banjir terjadi di Desa Kananga, Kecamatan Cimahi. “Untuk kajian kebutuhan, sementara ini belum bisa kami laksanakan dengan pertimbangan tim belum diturunkan ke semua lokasi,” kata Agus.

Aguspun mengimbau warga untuk terus waspada. Pasalnya, hujan dengan intensitas tinggi masih kerap mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan.

 

 

 

 

Penulis : Ibra Hermawan
Editor   : Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *