Tebing Setinggi 15 Meter Longsor, Akses Jalan Desa Sukamaju Tasikmalaya Tertutup

oleh
Tebing setinggi 15 meter longsor dan menutup akses jalan yang menghubungkan Kampung Tajakapan dan Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti,  Kecamatan Cisayong,  Kabupaten Tasikmalaya. Kamis, 23/08/2018. Foto : MN Fauzi 

TASIKMALAYA – Tebing setinggi 15 meter longsor dan menutup akses jalan yang menghubungkan Kampung Tajakapan dan Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong,  Kabupaten Tasikmalaya. Kamis, 23/08/2018. Penyebab terjadinya longsor tesebut diduga akibat rembesan air dari selokan Cibodas yang mengalir tak jauh dari lokasi longsor itu.

Tak mau jalur yang sering dilaluinya terisolir, masyarakat Kampung Sukamaju pun akhirnya bergotong royong membersihkan material tanah dan memotong kayu juga bambu yang menutup badan jalan. Kamis, 23/08/2018 siang.

Ketua RW 003,  Agus Tari,  yang ditemui dilokasi menerangkan, terjadinya bencana tanah longsor pada hari rabu pukul 23.00 WIB dan material longsor menutup akses jalan Kampung Sukamaju sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.

“Kampung Sukamaju hanya memiliki akses jalan satu-satunya tidak memiliki jalan lain untuk menuju Kampung Tajakalapa (Kampung Terdekat-Red) maupun keluar Kampung lainya dan Alhamdulillah masyarakat antusias bergotong royong untuk membersihkan material longsor yang menutup bada jalan.” kata Agus.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantrib) Kecamatan Cisayong, Drs. Agus Suryana, menyampaikan, bahwa bencana longsor biasanya diakibatkan karena hujan deras, sementara longsor yang terjadi saat ini karena diatas tebing tersebut terdapat saluran air, sehingga dirinya menyimpulkan adanya rembesan-rembesan air, apalagi sekarang musim kemarau, yang  memungkinkan ada tanah retak, kemudian air melalui celah tersebut.

“Dalam rangka mengantisifasi atau untuk memperkecil terjadinya bencana sehingga pemukiman termasuk saluran-saluran air yang ada, kalau sekiranya untuk bisa menjadi aman itu agar direncanakan lebih matang dan kontruksinya lebih bagus juga disisi lain pemanfaatanya air tetap mengalir,” tambah Agus.

Kasie pun mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah bergotong royong, menurutnya, kegiatan ini merupakan suatu bentuk kepedulian masyarakat. Agus pun menambahkan dalam penanggulangan bencana itu adalah pemerintah dan masyarakat.

Sementara itu, Sekretaris Desa Sukamukti, Jajang, saat ditemui di kantornya menjelaskan, bahwa bencana tanah longsor di lokasi tersebut merupakan yang ke 2 kalinya, longsor yang pertama pada tanggal 19 Desember 2015 lalu dan sudah mengajukan proposal bantuan untuk pembangunannya namun sampai saat ini belum ada realisasi. tandasnya.

 

 

Penulis : MN Fauzi

Editor   : Hens Pradhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *