Berserakannya Cangkang Obat-Obatan Di Area Wisata Kuliner Ini, Membuat Resah Warga Sekitar

oleh
Bendungan Wisata Kuliner Dodo, Kota Banjar. Yang diduga banyak serakan cangkang obat batuk
Bendungan Wisata Kuliner Dodo, Kota Banjar. Yang diduga banyak serakan cangkang obat batuk. Konten Jabar / Dodi Budiana

BANJAR – Jelang waktu pergantian tahun 2017 malam nanti, sejumlah Warga Masyarakat dengan tidak sengaja banyak menemukan berbagai jenis cangkang Obat Batuk di kawasan Wisata Kuliner Dobo, Kota Banjar, Jawa Barat.

Cangkang obat-obatan tersebut yang diduga isinya digunakan untuk mengoplos minuman agar bisa membuat teler, di temukan warga dalam jumlah yang cukup banyak, Sehingga hal itu membuat resah sejumlah warga sekitar.

Pasalnya, jika obat-obatan tersebut dijadikan pengoplos minuman beralkohol atau dikonsumsi secara langsung tidak sesuai dengan dosis, maka efeknya akan berakibat fatal bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Hal itu di ungkapkan salah seorang yang mempunyai hobi mancing bernama Jodi, saat ditemui Kontenjabar.com Jum’at 30-12-2016 dikawasan bendungan Dobo tersebut. Menurutnya, Ia kerap beberapa kali melihat banyaknya tumpukan bekas bungkus jenis obat batuk.

“Setiap pergi mancing, saya sering melihat lebih dari 20 bungkus bekas obat batuk dan obat sakit kepala di sekitar bendungan Dobo tempat saya memancing, saya curiga adanya beberapa remaja yang biasa nongkrong di Wisata Kuliner ini sengaja menjadikan obat-obat tersebut sebagai pengoplos minuman untuk bermabuk-mabukan. Apalagi saat ini menuju acara ramainya tahun baru,” ucap Jodi.

Menurut Ia, Sangat tidak wajar sekali jika di tempat sepi seperti pinggir bendungan itu sering ditemukan banyak cangkang bekas obat batuk dan obat sakit kepala, saya harap pihak kepolisian bisa menindaknya dengan cepat, sebelum terjadi adanya korban meninggal akibat oplosan obat-obatan seperti itu, dan juga jangan dibiarkan hal seperti itu berlarut-larut. Sangat berbahaya sekali jika kelebihan dosisnya,”tegas Jodi.

Wawancara terpisah Dr.Robyanto  Kepala Puskesmas di Kota Banjar mengatakan, Dari beberapa kasus miras oplosan di Kota Banjar, sebagian besar diantaranya adalah para remaja yang banyak menggunakan jenis obat batuk untuk dijadikan campuran atau dikonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan. Hal tersebut reaksinya memang bisa dikatakan sangat cepat untuk membuat pemakainya tidak sadarkan diri atau teler.

“Obat batuk tersebut selain mempunyai daya reaksi yang cepat, juga dapat dengan mudah didapatkan dipasaran, sehingga banyak para remaja sekarang yang memilih obat batuk sebagai pembuat mabuk” Jelasnya. (Dodi Budiana)

Editor : Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *