KAB KARAWANG – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), sengaja bersilaturahmi dengan Paguron Dampal Bumi di kabupaten tersebut, yang beralamat di Dusun Pasirjengkol IV, Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang. Rabu, 30/08/2018.
Denis FW, Ketua PJBN tersebut mengatakan, dilakukannya silaturahmi yang tak lain adalah suatu keharusan bagi umat muslim, makanya kami sengaja melakukan silaturahmi dengan pihak jajaran Dampal Bumi Kabupaten Karawang.
“Kita sendiri sudah tahu ya, bahwa silaturahmi itu panjangkan umur kita, banyak rezeki dan juga banyak manfaatnya. Kita saling kenal satu sama lain dan dapat bertukar pikiran,” ungkap Denis, disela-sela acara silaturahmi.
Dalam dialognya Denis menjelaskan, saat ini budaya dan kesenian tradisional mulai pudar dari kalangan pelajar, remaja dan juga pemuda. Cuma sebagian kecil diantara mereka yang masih mempertahankan budaya itu. Namun selebihnya identik dengan zaman kekinian alias Zaman Now.
“Sebab dari itu, dengan wadah paguyuban ini dapat menumbuh mengembangkan kembali budaya dan kesenian tradisional warisan nenek moyang kita,” kata Denis.
Harapan dengan silaturahmi dapat dijaga dan tambah kuat lagi, sehingga PJBN dan Dampal Bumi sinergitas dalam pengembangan seni budaya di tanah legenda.
“Kalau bukan kita siapa lagi? sekarang zaman terus menggerus anak muda, jika tidak dipertahankan ya tinggal cerita nantinya,” katanya.
Ketua Paguron Dampal Bumi Karawang, Saepul Anwar menyambut antusias kedatangan Ketua PJBN Karawang di sekretariat Dampal Bumi. Mereka berdiskusi satu sama lain sebagai perkenalan.
“Kedatangannya ke sini (Sekretariat Dampal Bumi) tentunya suatu kehormatan bagi kami. Silaturahmi memang perlu dilakukan untuk memperkuat tali persaudaraan. Kami ucapkan terimakasih,”kata Saepul.
Ia pun bersependapat bila seni dan budaya leluhur tanah air ini harus dipertahankan. Mengingat zaman yang sudah modernisasi hingga generasi milenial gengsi untuk belajar.
“Kami setuju bila seni dan budaya leluhur kita tetap dijaga dan dikembangkan di tanah pasundan ini khususnya,” pungkasnya.
Penulis : Denis