CIAMIS – Anggota DPRD Ciamis Fraksi PDIP, Ohan menyiratkan harusnya pemkab Ciamis dalam hal ini Dinas Kesehatan merasa malu mengatakan mobil Ambulance yang diberikan kepada Puskesmas Payungsari adalah dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, lantaran mobil ambulan tersebut itu rongsokan dan kondisinya butut.
“Sepertinya kurang pantas Kementrian Kesehatan memberikan mobil ambulan butut ke Puskesmas Payungsari” kata Anggota DPRD ini dalam prakata penyambutan Tim Surveiyor Akreditasi Puskesmas Kementrian Kesehatan RI, yang dihadiri unsur Muspika Kecamatan Panumbangan, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, para Kades diwilayah Panumbangan, serta tamu undangan, kamis (12/12/2019) di halaman Puskesmas Payungsari Kecamatan Panumbangan.
Ia menyebutkan Puskesmas Payungsari memiliki 2 unit mobil Ambulan “Sekarang maju besoknya mogok, itu yang (menyebutkan merek mobil. red) bukan baru Pak-Bu. Dari Kementraian Kesehatan RI bukan baru tapi..” kata Ohan. Tandasnya jarak lokasi dari Puskesmas Payungsari ada 1 desa yang jangkauannya 21 km, dikatakannya pula, jadi kalau ada kendaraan dari kementrian kesehatan sudah tidak layak pakai kadang-kadang itu masyarakat nunduk apalagi dia dari Partai sebagai Anggota Dewan.
“Padahal mah Babak Bupati, atuh Ibu dari Dinas, jangan dari kementrian ieu mah pamere rongsokan ti Dinas kituh, karunya anu disebut Kementrian ari datang kadieu ceuk rakyat teh maenya kementrian merena geus butut. Padahal mah tidituna weuteuh hanya meureun diurus heula teuing dimana, geus butut dika Payungsarikeun” tandas Oih.
Kepala Puskesmas Payungsari, H Tatang menanggapi pernyataan Anggota DPRD Ciamis, ianya tidak bisa memberikan komentar panjang lebar “Untuk sementara kami hanya pemakai dari pemerintah, kami diberi fasilitas untuk penunjang” ujarnya.
Sementara itu terkait pelaksanaan penilaian akreditasi, Kepala Puskesmas Payungsari mengatakan dari beberapa waktu lalu telah melakukan persiapan dokumen untuk pemenuhan dokumen yang dibutuhkan tim akresitasi (dr Mickey Muchlis, H Mursid, dan drg R Dewi Sulistiorini) “Akreditasi akan berjalan efektif 3 hari dari jadwal 5 hari terdiri pemeriksaan, klarifikasi dan penilaian. Semoga dengan berbagai proses yang telah kami lakukan, kami bisa mendapatkan nilai akreditasi yang baik sehingga kami bisa memberikan pelayanan khususnya kepada masyarakat karena titik dari akreditasi ini adalah peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien” ujar H Tatang.
Editor : Abraham