CIMAHI – Terungkapnya dugaan kasus yang menimpa Walikota Cimahi nonaktif Atty Suharti dan suaminya Itoch Tochija terkait pembangunan Pasar Atas. Kepala Bidang Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata, Dinas Koperasi Perindustrian, Pedagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi, Muhamad Sutarno, memastikan proses pembangunan tahap pertama Pasar Atas Kota Cimahi tetap berjalan.
“Saat ini, pembangunan pasar sudah mencapai 80 persen. Saya pikir ini akan terus berlanjut, karena ini kan baru tahap pertama,” ungkap Sutarno.
Menurut Sutarno, rencananya tahap kedua pembangunan pasar akan dimulai pada Februari 2017 mendatang.
Dari pantauan di lapangan aktifitas pembangunan pasar atas baru masih berlanjut. Puluhan pekerja proyek masih tampak bekerja. Alat – alat berat yang digunakan untuk menunjang pembangunan pun masih berada di lokasi.
Salah satu konsultan proyek yang enggan disebutkan namanya mengatakan, akan tetap fokus dalam proyek pembangunan yang ditargetkan selesai pada 28 Desember 2016.
“Kami terus lanjut, kalau proyek tidak lanjut, nanti perusahaan kami disebut wanprestasi. Tentu kami tidak mau itu terjadi,” katanya.
Sementara saat dikonfirmasi terkait penangkapan Wali Kota Cimahi nonaktif Atty dan suaminya Itoc Tochija, serta dua perusahaan yang menyuapnya, dia mengaku tak mengenalnya.
“Saya tidak kenal sama dua orang pihak swasta (pemberi suap) itu,” tegasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Cimahi nonaktif Atty Suharti dan suaminya Itoc Tochija diduga menerima uang suap dari dua pengusaha sebagai ijon dari proyek pembangunan pasar atas baru Kota Cimahi. Kini kedua pasangan suami istri mantan orang nomor satu di Kota Cimahi ini telah diboyong KPK. (Bambang Kristianto)