Nyuruh Siswa Cuci Genteng Bekas. Kepsek : Ini Hanya Permasalahan Kecil, Tidak Usah di Besar-besarkan

oleh
Pekerjaan rehab ruang kelas dan papan informasi pembangunan, SDN 3 Cijulang, Kec Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Selasa 08 Agustus 2017. Konten Jabar / Wawan K . Sendi F

CIAMIS – Pembangunan Rehab 3 ruang Kelas Sekolah Dasar Negri (SDN 3) Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (Jabar) pada tahun anggaran 2017 ini, di keluhkan sejumlah orang tua siswa. Pasalnya, anak-anak mereka selama tiga hari berturut-turut di suruh kerja bangunan (Mancuci Genteng Bekas) bukannya belajar.

Menurut salah seorang orang tua siswa yang enggan menyebut namanya mengatakan, sangat menyesalkan sekali terkait adanya tindakan dari pihak sekolah yang menyuruh siswa-siswinya dari mulai kelas 4 hingga kelas 6, selama tiga hari berturut-turut tidak melakukan aktifitas belajar mengajar seperti biasanya. Melainkan, saat itu anak didiknya malah di suruh kerja bangunan membantu pembangunan rehab  sekolah.

“Ya jelas lah, saya sebagai orang tua sangat kesal mengetahui adanya tindakan pihak sekolah yang menyuruh anak saya mencuci genteng bekas di sekolahnya, sampai baju anak saya kotor semua. Anak saya di masukan ke SDN 3 Cijulang itu untuk bersekolah, untuk belajar agar pintar dan bisa berbakti. Bukannya untuk di suruh kerja bangunan seperti itu,” kata salah seorang orang tua siswa SDN 3 Cijulang tersebut yang enggan menyebut namanya kepada Kontenjabar.com, Selasa 08 Agustus 2017.

Sementara, Ketua Komite Sekolah SDN 3 Cijulang, R Handi SE, saat di konfirmasi kontenjabar.com menjelaskan, mengenai pembangunan rehabilitas ruang kelas tersebut pihak Komite Sekolah hanya mengetahui saat akan MOU pencairan bantuan rehab 3 ruang kelas SDN 3 Cijulang saja.

“Waktu itu sempat ada panggilan dari pihak sekolah untuk rapat bersama Komite, memaparkan bahwa SDN 3 Cijulang akan mendapat bantuan rehabilitasi ruang kelas secara swakelola. Namun terkait mekanismenya, kami pihak komite sekolah tidak mengetahui secara jelas dan detail, karena menurut kepala sekolahnya saat itu, mekanisme pembangunanya di kordinir oleh Dinas Pendidikan,” ungkap R Handi.

Menurut Handi, selaku Ketua Komite, sebetulnya hal itu tidak begitu menjadi persoalan. Namun pihaknya berharap pembagunan yang berada di SDN 3 Cijulang, semoga bisa cepat rampung dan bisa cepat di pergunakan oleh peserta didik.

Saat di tanya terkait siswa-siswi yang di pekerjakan mencuci genteng bekas selama tiga hari itu, pihaknya tidak mengetahui hal tersebut dan merasa sangat kecewa dengan kejadiannya.

“Saya selaku Ketua Komite akan melakukan kelarifikasi kepada pihak sekolah, dan apabila hal itu benar terjadi, maka pihak komite akan meminta pihak sekolah untuk meminta maaf kepada para orang tua siswanya,” tegas Handi.

Terpisah, Kepala SDN 3 Cijulang, Drs Holil, ketika di temui awak media Kontenjabar.com, mengaku kegiatan tersebut hanyalah kegiatan gotong-royong untuk membersihkan sisa material yang berserakan, dan untuk mencuci genteng, itu agar pekerjaannya cepat selesai.

“Pekerjaan tersebut hanya bentuk gotong royong saja, tidak semuanya di bebankan kepada siswa,” katanya.

Holil mengatakan, sebelumnya pihak sekolah pernah mengundang para orang tua siswa untuk meminta bantuan gotong royong di sekolah, namun satu pun tidak ada yang datang untuk membantu.

“Sebenarnya ini hanya permasalahan kecil, karna persoalan pro-kontra itu ada di mana-mana jadi tidak usah di besar-besarkan lah.” Tegasnya.

(Wawan Kurniawan / Sendi Fitriyana)

Editor : Deni

 

 

Kontenjabar.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *